Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jonan: Saya Jadi Menteri Cuma Modal Rokok Setengah Bungkus...

Kompas.com - 18/03/2015, 22:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Saat menjadi pembicara dalam acara launching buku di Universitas Indonesia (UI) Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan berkelakar bahwa dirinya hanya modal rokok setengah bungkus saat ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Perhubungan.

"Saya ditugaskan jadi menteri enggak modal apa-apa. Modalnya cuma rokok setengah bungkus nunggu Pak Jokowi," ujar Jonan sembari tertawa di depan rektor dan jajaran petinggi UI, di Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Dia pun menceritakan pengalaman saat-saat Presiden memanggilnya ke Istana pasca pelantikan Jokowi-Jusuf Kalla tanggal 20 Oktober 2015. Saat itu kata Jonan, Presiden Jokowi meneleponnya dan memintanya untuk ke Istana negara.

"Saya lalu ke Istana, ditanya sama Paspampres, "Mau ketemu siapa pak?" Saya bilang dipanggil Presiden. Lalu saya diminta menunggu, ya sudah saya cari parkiran, merokok. Jadi gak modal apa-apa," kata dia disambut gelak tawa orang-orang yang ada di auditorium UI.

Dari ceritanya itu, Jonan menekankan satu hal, yang dia nilai sangat mengkhawatirkan di negeri ini. Berdasarkan pengalamannya, masih banyak yang mengira bahwa kenaikan pangkat bukan karena kompetensinya.  Kata Jonan, hal tersebut sudah menjadi persepsi dibenak orang Indonesia.

Dia mencontohkan, saat melantik salah satu direksi yang hanya lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di KAI dulu, ada seseorang yang mengatakan bahwa Jonan sangat berperan dalam pelantikannya. Jonan pun langsung menilai persepsi itu salah.

"Pak, ini kalau bukan karena bapak enggak mungkin saya seperti ini," kata Jonan sembari menirukan kata-kata direksi KAI tersebut.

"Saya langsung bilang, 'oh kalau begitu sampeyan ini salah. Saya hanya memberikan kesempatan yang sama kepada setiap orang'. Orang saya jadi Menteri saja enggak modal apa-apa. Enggak pakai dukun," ucap Jonan.

Bagi Jonan sendiri,  kompetensi harus menjadi dasar penilaian untuk kenaikan pangkat seseorang di setiap pekerjaan. Bahkan, dulu Jonan juga sempat melantik seorang Direksi KAI yang lulusan SMA dan awalnya bekerja sebagai petugas paling pintu kereta.

Dengan pengalamannya, Jonan mengatakan akan menerapkan prinsipnya itu di Kementerian Perhubungan untuk mencari orang-orang yang benar-benar kompeten dan tepat bekerja di posisi yang dia isi.

baca juga: Jonan: Saya Enggak Mau Buang-buang Uang Rp 1 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com