Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Batubara Diekspor Besar-besaran, tetapi Tidak Buat Indonesia Maju

Kompas.com - 19/03/2015, 11:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengungkapkan, Indonesia telah membuat kesalahan besar terkait pengelolaan sumber daya alam. Dia menyebutkan, pengelolaan SDA itu justru lebih banyak menguntungkan negara lain dibandingkan Indonesia.

"Yang lebih menyedihkan justru hasil tambang kita, batubara kita ekspor besar-besaran yang justru mendukung industrialisasi negara lain. Mereka berproduksi dan lebih memprihatinkan lagi, barang yang masuk ke Indonesia kita beli dengan rasa suka. Kekeliruan ini harus berhenti!" ujar Jokowi dalam acara penandatanganan nota kesepahaman Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam di Istana Negara, Kamis (19/3/2015).

Dia memaparkan, Indonesia sebenarnya sudah kehilangan momentum dalam memanfaatkan kekayaan yang melimpah. Namun, dia menyebutkan, meski terlambat, penyelamatan kekayaan tetap bisa dilakukan.

Jokowi memaparkan, Indonesia sempat tiga kali mengalami booming sumber daya alam. Pada tahun 1970 ketika terjadi booming minyak, kata dia, Pemerintah Indonesia justru gagal membuat fondasi pembangunan berkelanjutan.

Kedua, pada tahun 1980ketika terjadi booming hasil hutan, Indonesia justru tidak memanfaatkannya dengan baik. Ketiga kalinya terjadi pada tahun 2000, saat eksplorasi bahan tambang dilakukan secara besar-besaran.

"Kita gagal memanfaatkan itu. Tidak ada sesuatu yang kelihatan ada berapa miliar yang keluar dari sana," kata Jokowi.

Maka dari itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar 29 menteri dan 12 gubernur yang menandatangani MoU Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam untuk bisa benar-benar mengimplementasikannya.

Dia berharap agar semua pihak memerangi korupsi yang mengeruk habis kekayaan alam Indonesia, tetapi tidak mendatangkan kesejahteraan bagi rakyat.

"Kita sadari bersama bahwa masih ada masalah di SDA kita sehingga diperlukan KPK agar perbaikan bisa segera diwujudkan, pemberantasan korupsi adalah pekerjaan yang mahabesar dan berat, tetapi insya Allah kita bisa melaksanakannya," ungkap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com