Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Sebut Satu Perusahaan Perikanan yang Lakukan Perbudakan

Kompas.com - 25/03/2015, 17:05 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, ada satu perusahaan yang membuat nama baik Indonesia di mata dunia menjadi jelek.

Susi menyebutkan, perusahaan yang dimaksud adalah PT Pusaka Benjina Resources. Perusahaan itu, kata Susi, melakukan perbudakan terhadap anak buah kapal (ABK). Setelah diteliti, kapal perusahaan tersebut rupanya bekerja untuk perusahaan di Thailand. Susi pun menegaskan bahwa praktik perbudakan tersebut tidak dilakukan oleh Indonesia.

"Perusahaan ini yang membawa nama baik Indonesia menjadi jelek karena orang pikir itu Indonesia. Memang itu perusahaan Indonesia, tetapi beroperasi untuk perusahaan Thailand yang melakukan ilegal fishing di Indonesia dengan menggunakan PT dari Indonesia," ujar Susi di Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Sebagai tindak lanjut masalah itu, pihaknya sudah menangkap awak dan Kapal Motor (KM) Nunukan yang sedang membawa hasil ikan dari laut Indonesia yang akan dibawa ke Thailand. KM Nunukan merupakan kapal milik perusahaan tersebut.

Informasi perbudakan yang dilakukan PT Pusaka Benjina Resources diketahui Susi setelah membaca laporan investigasi media asing, Associated Press (AP). Dalam laporan yang dimuat dalam AP.org dengan judul "AP Investigation: Are slaves catching the fish you buy?" itu menuliskan adanya pemaksaan kerja selama 22 jam per hari tanpa hari libur kepada ABK di kapal milik PT Pusaka Benjina Resources.

Bahkan, AP juga mengungkapkan, para pekerja paksa tersebut sampai harus mengonsumsi air kotor untuk minum. Hasil tangkapan ikan perusahaan tersebut sampai diekspor ke Amerika Serikat dan disalurkan ke toko ritel besar di negeri itu, yaitu Walmart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com