Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2015, 18:54 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia National Shipowners Association (INSA) menyesalkan aksi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menangkap Kapal Motor (KM) Pulau Nunukan.

Menurut INSA, kapal yang ditangkap tersebut bukan merupakan kapal ikan melainkan kapal kargo.

"Kami sangat menyesal dengan tindakan KKP (Kementerian Kalautan dan Perikanan) yang intinya menangkap kapal kargo, bukan kapal ikan. Yang seharusnya tidak ditangkap. Kelihatannya mereka (KKP) Ini tidak sadar bahwa ini kapal kargo," ujar Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto saat menggelar jumpa pers di Kantor INSA, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Dia menjelaskan, KM Pulau Nunukan merupakan kapal yang dimiliki oleh perusahaan pelayaran nasional yakni PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL). Kapal itu kata dia berbendera Indonesia dan sudah terdaftar di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) pada tahun 2012 sebagai kapal niaga.

INSA, kata Carmelita, sudah melakukan pengecekan kapal KM Pulau Nunukan itu, dan berkesimpulan bahwa KKP dan pihak yang menangkap kapal itu keliru. Sementara itu, terkait tuduhan Susi yang menyebut bahwa kapal tersebut merupakan kapal yang berafiliasi kepada PT Benjina Pusa Resources (PT BPR), INSA membantahnya.

Benjina merupakan sebuah perusahaan yang dicurigai Susi sebagai perusahaan yang melakukan praktik perbudakan. Menurut Carmelita, kapal tersebut memang membawa banyak muatan kontainer dan ternyata ada kontainer yang berasal dari PT BPR.

Meski begitu kata dia, seharusnya yang disita itu muatan kontainer yang berisi ikan-ikan yang diduga hasil illegal fishing itu bukan kapalnya. "Kalau ada orang naik pesawat bawa narkoba, harusnya kan orang yang bawa narkoba yang ditahan. Bukan pesawatnya. Begitu analisisnya," kata dia.

Sementara itu, Direktur PT SPIL Kusuma Soetemo mengaku heran mengapa kapal ya ditangkap dan sampai saat ini tak memperoleh kejelasan dari KKP.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

Whats New
3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

Whats New
Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Earn Smart
Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Whats New
Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Work Smart
Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

BrandzView
Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Spend Smart
Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Whats New
10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

Spend Smart
Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com