KOMPAS.com - Pengetatan likuiditas ikut menerpa Bank Syariah Bukopin (BSB) pada tahun buku 2014 lalu. Direktur Utama BSB Riyanto mengemukakan hal itu usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sebagaimana siaran pers yang diterima Kompas.com , kemarin. Menurutnya, tekanan likuiditas yang dialami perbankan lebih kepada mahalnya biaya dana dari ketersediaan likuiditas di pasar. Tak hanya itu, menurut Riyanto, iklim ekonomi yang kurang kondusif ikut memberi pengaruh pada kinerja penghimpunan dana di perbankan syariah.
Laporan kinerja tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2014 itu menunjukkan adanya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 22,09 persen ketimbang periode 2013. Pada 2014, DPK BSB mencapai Rp 3,99 triliun.
Selanjutnya, total aset BSB tumbuh 18,84 persen dari Rp 4,34 triliun pada 2013 menjadi Rp 5,16 triliun pada 2014. Pembiayaan tahun 2014 meningkat sebesar Rp 429 miliar, atau naik 13,07 persen dari Rp 3,282 triliun pada 2013 menjadi Rp 3,711 triliun pada 2014.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.