Sentimen positif dari internal tetap ditunggu guna mengangkat posisi mata uang garuda di tengah penurunan indeks dollar AS di akhir pekan lalu.
Pernyataan Gubernur The Fedan Janet L Yellen yang mencerminkan niatan the Fed menaikkan suku bunganya tahun ini secara bertahap justru dianggap kurang agresif oleh investor. Indeks dollar AS beserta imbal hasil US Treasury sama-sama turun hingga Sabtu (28/3/2015) dini hari.
Pelemahan dollar AS juga dipicu oleh angka PDB dan Indeks Keyakinan Konsumen AS yang kurang baik. Dollar AS masih diproyeksikan berpeluang melemah di pasar Asia hari ini.
Rupiah melemah tipis, terdorong oleh penguatan indeks dollar AS pada Jumat pagi pekan lalu. Akan tetapi terlihat hanya beberapa mata uang di Asia yang melemah terhadap dollar AS. Pemerintah kembali menaikkan harga premium sebesar 7,2 persen seiring dengan pelemahan rupiah di sepanjang Maret.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan hari ini rupiah berpeluang menguat mengikuti pelemahan dollar AS pada akhir minggu lalu. Perhatian investor akan berpaling sesaat pada pengumuman inflasi pada lusa yang diperkirakan naik tipis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.