Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netizen Sebut Kebijakan KKP "Lembek", Ini Kata Menteri Susi

Kompas.com - 31/03/2015, 10:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan mendapatkan banyak kritikan dari para netizen yang menyebut kebijakannya "lembek" terhadap kapal-kapal asing dari negara besar. Namun Susi langsung membantah kritikan tersebut. Dia menyebut, kebijakan Illegal Unreported Uniregulated (IUU) yang dilakukan Indonesia diakui dunia internasional dan disebut sebagai yang terhebat di dunia.

"Kita tidak boleh berdiam diri dengan berita seperti ini karena kalau tidak, kredibilitas kesuksesan IUU dengan segala kelemahannya, kesuksesan IUU di Indonesia ini diakui sebagai yang terhebat di dunia," ujar Susi di Jakarta, Senin (30/3/2015).

Lebih lanjut kata Susi, kritikan netizen itu juga menyasar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Bahkan kata dia, para netizen menyebut dirinya dan jajarannya telah melakukan kebijakan yang diskriminasi terkait menenggelamkan kapal-kapal asing.

"Berani kepada negara-negara kecil saja kalau kapal dari negara besar tidak berani kita tindak, Menteri Susi dan jajarannya diskriminatif. Ini pendapat-pendapat di netizen dan sosmed muncul begitu," kata dia.

Dia berharap agar semua penegak hukum bisa saling berkoordinasi terkait kapal-kapal asing pelaku illegal fishing yang sudah ditangkap. Susi menegaskan tak akan tebang pilih menenggelamkan kapal-kapal tersebut.

"Jadi terima kasih aatas kerja sama yang baik selama ini. Dari AL (Angkatan Laut), Kepolisian dan Kejaksaan yang telah dengan cepat memproses banya kapal-kapal yang ditangkap untuk bisa ditenggelamkan," ucap dia.

Seperti diberitakan, Susi acap kali menenggelamkan kapal-kapal pelaku illegal fishing di wilayah Indonesia. Namun, dalam kasus kapal MV Hai Fa, berbendara Panama ini justru hanya divonis denda Rp 200 juta saja oleh pengadilan perikanan Ambon. Padahal, kapal asal Tiongkok itu disebut-sebut sebagai kapal maling ikan terbesar yang pernah ditangkap Indonesia.

baca juga: Susi: Tidak Boleh Lagi Perusahaan Besar Mempermainkan Kedaulatan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com