"Selain itul pertumbuhannya juga semakin baik. Pada tahun 2014 telah tumbuh sekitar 17,3 persen dari tahun sebelumnya, atau dua kali lipat dari sistem keuangan konvensional," kata Halim di Jakarta, Selasa (31/3/2015).
Perkembangan pesat terjadi pada sejumlah segmen, baik pada dalam bentuk volume aset, sektor yang dibiayai, termasuk pada sub-sektor syariah yang sifatnya sosial. Pertumbuhan tersebut diperkirakan juga akan terus bertambah pesat, terutama di negara-negara berkembang dengan mayoritas penduduknya adalah muslim.
Ia meyakini, ke depan sistem keuangan secara Islam akan menjadi alternatif terbuka bagi inklusi ekonomi, dan bisa dengan mudah diterima masyarakat.
"Melalui 'Islamic finance' nanti tidak hanya mengatasi kemiskinan melalui jalur keuangan, tapi akan kita upayakan pengembangan instrumen pendukungnya juga," tuturnya, menjelaskan.
Ekonomi syariah tidak menekankan adanya hutang seperti yang dilakukan sistem ekonomi konvensional, oleh karenanya sistem secara islam ini tidak memberikan risiko pada siklus ekonomi secara umum.
Selain itu, dengan adanya kerangka pengaturan yang semakin baik, diharapkan akan turut berdampak positif pada perkembangan keuangan syariah di seluruh dunia, dan khususnya Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.