Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Mencoba Bangkit

Kompas.com - 01/04/2015, 09:21 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada awal perdagangan di pasar spot mencoba bangkit. Dikutip dari data Bloomberg pukul 09.06 WIB, mata uang Garuda menguat ke posisi Rp 13.043 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada kisaran 13.074.

Indeks dollar AS yang kembali naik akan berhadapan dengan sentimen domestik yang memengaruhi posisi mata uang garuda. Data Amerika Serikat (AS) yang kembali membaik malam tadi berhasil membawa indeks dollar AS kembali ke kisaran 98.

Di sisi lain, Zona Euro yang mengumumkan inflasi yang masih negatif sore kemarin membuat mata uang euro kembali tertekan cukup tajam.

Harga minyak yang turun 2 persen semalam mengkonfirmasi bahwa pengaruh serangan Arab Saudi ke Yaman bukanlah masalah yang dapat mengganggu pasokan minyak mentah dunia. Indeks manufaktur AS ditunggu nanti malam, diperkirakan lebih rendah.  

Rupiah stabil dengan kecenderungan menguat pada perdagangan kemarin. Hampir seluruh mata uang di Asia juga menguat terhadap dollar AS hingga Selasa sore. Walaupun indeks dollar AS sedang dalam momentum penguatan, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, rencana stimulus oleh Tiongkok justru mendorong penguatan indeks saham di Asia sehingga mencegah dollar AS untuk menguat.

Siang ini ditunggu angka inflasi yang diperkirakan naik tipis ke 6,3-6,4 persen secara tahunan di bulan Maret.  "Hari ini rupiah diperkirakan sedikit tertekan seiring dengan penguatan indeks dollar AS walaupun sentimen harapan stimulus dari Tiongkok masih bisa menahan dollar AS yang terlalu kuat," demikian riset Samuel Sekuritas Indonesia, pagi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com