Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemulangan 319 ABK Asing Tidak Terkait Isu Perbudakan di Benjina

Kompas.com - 04/04/2015, 23:33 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
- Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSPKP) Tual, Maluku, Mukhtar membantah pemulangan 319 anak buah kapal (ABK) asing dari Benjina, Kepulauan Aru terkait adanya praktik perbudakan di Perusahaan Perikanan Pusaka Benjina Resources (PBR).

"Pemulangan ratusan ABK asing ini tidak terkait dugaan praktik perbudakan di PT Benjina," kata Mukhtar saat dihubungi Kompas.com dari Ambon, Sabtu (4/4/2015).

Pemulangan ratusan ABK itu hanya berselang beberapa hari setelah tim investigasi dari Kedutaan Besar dan Wakil Kepala Kepolisian Thailand mengunjungi Benjina menyusul adanya informasi praktik perbudakan ABK asing di perusahan Pusaka Benjina Resources (PBR).

"Mereka itu ABK kapal bukan karyawan di perusahan PBR, jadi tidak ada kaitan dengan praktik perbudakan itu," ujarnya.

Menurut Mukhtar pemulangan ratusan ABK asing itu atas permintaan mereka sendiri. Mereka juga dipulangkan karena diberlakukannya moratorium oleh Kementerian Kelautan sehingga kapal-kapal mereka tidak bisa beroperasi.

Mukhtar menjelaskan, ratusan warga negara asing yang dipulangkan adalah awak kapal-kapal penangkap ikan yang beroperasi di perairan Benjina.

"Jadi mungkin karena mereka kangen sama keluarga sehingga mereka (ABK) meminta dipulangkan," katanya.

Ratusan ABK asing yang dipulangkan itu didominasi oleh ABK asal Mianmar dengan jumlah terbanyak yakni sebanyak 253 orang, ABK asal Kamboja 58 orang dan ABK asal Laos sebanyak 8 orang. Ratusan ABK asing ini dipulangkan dengan menggunakan kapal Hiu Macan dan KRI Rengat 711 milik TNI AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com