“Dari aset lahan saja yang dimiliki Pertamina itu ada 132,52 juta meter persegi lahan,” kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Dwi menjelaskan, dari lahan seluas 132 juta meter persegi itu, sebanyak 42 persennya masih belum free and clear, 7 persen free tapi belum clear, dan hanya 23 persennya saja yang free and clear.
Selain untuk membayar beban pinjaman yang akan jatuh tempo, optimalisasi aset tersebut akan dimanfaatkan untuk menunjang bisnis inti perusahaan migas pelat merah itu, di antaranya membiayai program Refining Development Masterplan Progam (RDMP), pembangunan depot, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), dan lainnya.
"Optimalisasi bisa dilakukan sendiri atau kemitraan. Seperti contohnya kawasan industri maritim di Tanggamus, Lampung. Cara pendayagunaannya bisa dengan sewa, atau lainnya," ucap Dwi.
Dia mengatakan, selain dengan optimalisasi aset, Pertamina juga melakukan restrukturisasi keuangan dengan mengupayakan langkah efisiensi, serta penyelarasan strategi jangka pendek dan jangka panjang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.