Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Indonesia Sosialisasi Transaksi Non Tunai di Ambon

Kompas.com - 12/04/2015, 17:45 WIB


AMBON, KOMPAS.com 
- Rendahnya tingkat pemahaman dan kondisi masyarakat yang masih belum begitu akrab dengan teknologi merupakan faktor utama belum meratanya penggunaan uang elektronik atau transaksi non tunai di Kota Ambon, Maluku.

Hal tersebut diakui Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Andi Setyanto Bimadu saat ditemui di sela kegiatan Kompasiana Nangkring bersama Bank Indonesia di Swiss-Belhotel, Ambon, Sabtu (11/4/2015).

"Sumber daya manusia di Ambon masih terbilang minim dalam hal teknologi dan kurang paham dengan produk perbankan," kata Andi.

Namun, dengan keadaan seperti itu Bank Indonesia akan terus melakukan sosialisasi dan mengimplementasikan beberapa program seperti e ticketing terhadap angkutan laut dan menyediakan mesin Electronic Data Capture (EDC) di tiap restoran atau gerai yang terdapat di mal-mal di Kota Ambon.

"Tahun ini rencananya ada empat kali sosialisasi, di samping sosialisasi di akhir April ini yang akan meresmikan GNNT dalam bentuk elektronifikasi dan menyediakan e ticketing pada transportasi laut," katanya.

Andi menambahkan, meski tingkat pemahaman terhadap perbankan yang lemah dan kondisi masyarakat yang belum banyak memanfaatkan teknologi secara maksimal, di banyak tempat di Kota Ambon sudah memiliki mesin EDC, bahkan mesin ATM sudah disiapkan agar dapat melayani pengisian ulang kartu pembayaran elektronik.

Acara yang bertajuk Gerakan Nasional Non Tunai ini juga dihadiri oleh pihak Bank Indonesia pusat sebagai penyelenggara bersama Kompasiana. Naniek Sekar Ningsih, Asisten Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia melihat banyak peluang melalui penyelenggaraan acara ini.

"Kami melihat potensi para bloger Kompasiana (Kompasianer) cukup besar karena teman-teman bloger ini dapat mensosialisasikan dan menggerakan GNNT," kata Naniek.

Sebagai kota yang jauh dari pusat pemerintahan, Ambon dan wilayah di sekitarnya sangat perpotensi untuk pengembangan GNNT meski infrastruktur dan kebiasaan masyarakat yang masih nyaman bertransaksi secara tunai serta minimnya pengetahuan tentang transaksi non tunai.

"Kami melihat ini menjadi sebuah peluang baik bagi yang sudah mengenal GNNT mereka bisa lebih memanfaatkannya dan bagi yang belum kenal bisa dijadikan sebuah pencerahan," ujar Naniek.

Kompasiana Nangkring merupakan kegiatan rutin Kompasiana sebagai wadah berdiskusi dan berinteraksi untuk membincangkan sebuah tema tertentu dengan mengundang Kompasianer dan masyarakat umum serta praktisi atau ahli di berbagai bidang dan disiplin ilmu.

Kompasiana Nangkring bersama Bank Indonesia ini merupakan rangkaian tur ke lima kota di Indonesia untuk mensosialisasikan GNNT. Aceh, Banjarmasin, dan Balikpapan merupakan lima kota yang akan dikunjungi berikutnya setelah Surabaya dan Ambon. (Nurulloh) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com