Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Siap Laksanakan Instruksi Jokowi Tetapkan HPP Jagung

Kompas.com - 13/04/2015, 14:26 WIB
DOMPU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengikuti prosesi panen jagung dalam kunjungannya ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Jokowi mendapat keluhan dari kalangan petani terhadap rendahnya harga jagung dan tidak adanya Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap jagung.

"Anda tahu kenapa saya berada di sini, karena saya mendapat laporan bahwa harga jagung turun. Pasti itu kan yang mau ditanyakan," ujar Jokowi di hadapan ratusan petani jagung di Desa Kampasi Meci, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (11/4/2015).

Saat itu juga, Jokowi langsung memutuskan harga HPP untuk jagung basah pipilan atau baru panen Rp 2.000 per kilogram dan jagung pipilan kering Rp 2.700 per kilogram. Presiden memperoleh informasi dari petani bahwa harga jagung pipilan basah yang baru dipanen Rp1.800/kg dan pipilan kering Rp2.400/kg.

"Tapi ingat, HPP ini bukan berarti harus segitu, bisa jadi lebih tinggi Rp 50 atau bisa lebih rendah Rp 50 per kilonya. Karena sudah diputuskan, nanti nagihnya jangan ke saya lagi, tapi ke Pak Menteri Pertanian ya," kata Jokowi.

Pada kesempatan sama, Mentan Amran menegaskan akan segera melaksanakan arahan Presiden setibanya di Jakarta. Amran mengaku sudah berkoordinasi dengan Bulog, DPR, dan DPD terkait harga jagung di Dompu.

"Mulai saat ini para petani jagung sudah tidak perlu khawatir lagi, karena solusinya sudah diputuskan hanya dalam waktu lima menit oleh Presiden langsung di lapangan. Tidak perlu menunggu lama-lama, ini yang tercepat sepanjang sejarah," ujar Amran.

Selain terkait HPP jagung, Amran juga mengatakan bahwa pemerintah pusat akan membantu pertanian NTB pada umumnya, dan Dompu khususnya, baik itu bantuan irigrasi, benih, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan).

"Khusus untuk jagung, kita akan beri bantuan jagung seluas Satu juta hektar seluruhnya, ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah. Khusus untuk Dompu, bantuan yang diberikan seluas 20 ribu hektar," papar Amran.

Penjarakan

Selain masalah harga jagung, petani juga mengeluhkan harga pupuk yang dinilai terlalu mahal. Mentan sendiri mengaku kaget dengan kenaikan harga pupuk di Dompu yang mencapai 60 persen.

"Saya kaget di sini harga pupuk bisa begitu mahal, kenaikannya hingga 60 persen, ini pasti ada ulah oknum yang jahat, petani bisa sengsara jika ini dibiarkan," ucap Amran.

Karenanya, Amran langsung melakukan koordinasi dengan Kepolisian, TNI, dan Pupuk Indonesia agar segera menindak tegas oknum distributor nakal tersebut.

"Tak perlu diingatkan, langsung diputus saja, bila perlu dipenjarakan. Tidak usah menunggu bukti otentik. Ada keluhan dari petani, langsung tindak tegas mereka yang nakal. Karena ulah mereka ini para petani yang sengsara, dan ujung-ujungnya semua rakyat ikut sengsara," kata Amran.

Pada acara panen raya jagung tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi, didampingi Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi, Wakil Gubernur NTB HM Amin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irjen Pol (Purn) Farouk Muhammad, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com