Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Hortikultura Asal Malaysia Paling Banyak Disita Badan Karantina

Kompas.com - 14/04/2015, 12:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang Maret lalu, produk hortikultura asal Malaysia paling banyak disita oleh Badan Karantina Kementerian Pertanian (Kementan). Produk hortikultura asal Malaysia yang disita kebanyakan tidak memiliki surat resmi (ilegal).

Informasi yang tercatat pada Badan Karantina Kementan, pemusnahan komoditi hortikultura paling banyak berasal dari negeri Jiran itu. Belum lama ini, Badan Karantina Pertanian Belawan memusnahkan bawang merah ilegal sejumlah 2.500 karung asal Malaysia.

Kemudian pada akhir Maret lalu, Badan Karantina Tarakan juga menyita benih sayuran yang dibawa oleh salah satu penumpang maskapai penerbangan asal Malaysia. Benih sayuran impor disita karena tidak dilengkapi dengan dokumen pemasukan yang dipersyaratkan oleh Karantina.

Hasil pemeriksaan ditemukan benih sayuran terdiri dari: benih sawi empat bungkus, benih pepaya satu bungkus, benih salad dua bungkus, benih pare satu bungkus, dan benih kacang-kacangan sebanyak 10 bungkus. Modus pelaku adalah dengan membungkus tas plastik dan dimasukkan ke dalam kardus.

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa benih sayuran tersebut tidak dilengkapi dengan dokumen yang dipersyaratkan. Yakni, tidak dilengkapi dengan sertifikat kesehatan tumbuhan (Phytosanitary Certificate/PC) dari negara asal. Plus tidak dilengkapi dengan surat izin pemasukan benih dari Menteri Pertanian RI.

Terakhir, Badan Karantina Balikpapan juga memusnahkan bibit tanaman asal Negara Malaysia, Turki, Jerman, dan Singapura. Bibit tanaman yang disita antara lain: jeruk, mangga, sayuran dan bunga, dan 30 kemasan benih sayuran dan bunga.

Ada juga tanaman seperti: kubis, wortel, mentimun, apel, anggur, pear, tomat, asam, kentang, paprika, jintan, merica, ketumbar, bawang merah, bawang putih, alpukat, buah pisang, buah delima, buah jambu, dan buah naga. Total komoditas yang disita mencapai 21,5 Kg.

Banun Harpini, Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian mengatakan, pihaknya setiap saat terus melakukan pemeriksaan dan pemusnahan barang ilegal khususnya dari negara asing. "Resikonya besar karena akan mengganggu tanaman nasional," tandas Banun. (Mona Tobing)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

Whats New
Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Earn Smart
Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Whats New
Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Work Smart
Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

BrandzView
Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Spend Smart
Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Whats New
10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

Spend Smart
Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Spend Smart
Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com