Tekanan jual terutama oleh pemodal asing masih mendominasi perdagangan saham kemarin di tengah turunnya minat bertransaksi tercermin dari nilai transaksi di pasar reguler yang hanya mencapai Rp 4,4 triliun. Penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp 502,7 miliar. Akibatnya IHSG kemarin kembali terkoreksi 28 poin (0,5 persen) di 5.419,107.
Menurut riset First Asia Capital, koreksi yang terjadi dalam dua sesi perdagangan terakhir terutama dipicu antisipasi pemodal atas perkembangan perekonomian domestik dan rilis laba emiten pada triwulan I/2015.
Kemarin Bank Indonesia (BI) kembali menahan tingkat bunga acuannya di 7,5 persen menyusul meningkatnya ekspektasi inflasi domestik. Pertumbuhan ekonomi triwulan I/2015 diperkirakan akan kembali melambat di 5,1 persen dibandingkan periode yang sama 2014 sekitar 5,2 persen.
Sementara Bursa Wall Street Selasa (14/4/2015) waktu setempat berhasil menguat terbatas. Hal itu menyusul respon atas rilis laba sejumlah perusahaan pada triwulan I/2015 dan kenaikan harga saham sektor energi.
"Pada perdagangan hari ini, setelah dua hari mengalami koreksi, IHSG diperkirakan berpeluang rebound," sebutnya.
Dari sentimen kawasan, pasar saat ini tengah menanti data ekonomi Tiongkok seperti data pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2015 yang diperkirakan melambat di 7 persen (yoy) dari periode yang sama sebelumnya 7,4 persen.
Dari domestik, pemodal juga akan digerakkan dengan sejumlah isu individual seperti pembagian dividen dan rilis laba emiten. IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.390 dan resisten di 5.450.
Saham-saham pilihan adalah TLKM, SMGR, ICBP, BMRI dan BBTN. (BEN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.