Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga CPO Hingga Akhir April 2015 Diperkirakan Tetap Rendah

Kompas.com - 17/04/2015, 14:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan, harga crude palm oil (CPO) Indonesia hingga akhir April 2015 ini masih stagnan rendah di bawah 700 dollar AS per metrik ton.

Direktur Eksekutif GAPKI Fadhil Hasan dalam keterangan tertulis, Jumat (17/4/2015) menuturkan harga harian CPO global di dua pekan pertama April 2015 masih stagnan, hanya mampu bergerak di kisaran 647 dollar AS sampai 670 dollar AS per metrik ton.

"GAPKI memperkirakan harga CPO hingga akhir April akan bergerak di kisaran harga 650 dollar AS hingga 690 dollar AS per metrik ton," kata Fadhil.

Sementara itu Harga Patokan Ekspor April 2015 yang ditentukan Kementerian Perdagangan, sebesar 627 dollar AS per metrik ton dan Bea Keluar 0 persen dengan referensi harga rata-rata tertimbang (CPO Rotterdam, Kuala Lumpur dan Jakarta) sebesar 698,19 dollar AS per metrik ton.

Dengan melihat tren harga CPO global yang bergerak di bawah 750 dollar AS per metrik ton, GAPKI memperkirakan harga Bea Keluar untuk Mei akan tetap 0 persen. Fadhil mengatakan, kinerja ekspor minyak sawit Indonesia akan semakin membaik jika pemerintah menyeriusi program mandatory B15.

Jika program ini serius dilaksanakan dan pemerintah benar-benar memberikan sanksi pada pelanggaran maka diyakini harga CPO global dan kinerja ekspor minyak sawit Indonesia akan meningkat.

“Akan tetapi sebaliknya, jika program ini “tidak ada giginya”, maka keadaan harga dan kinerja ekspor minyak sawit akan berada pada situasi yang sama seperti lima bulan terakhir ini, harga lesu,” kata dia.

GAPKI mencatat, harga rata-rata CPO global pada Maret 2015 kembali melorot 2,4 persen dibandingkan bulan lalu. Harga rata-rata Maret hanya mampu bertengger di 662 dollar AS per metrik ton dengan pergerakan harga harian di kisaran 630 dollar AS hingga 708 dollar AS per metrik ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com