Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Racikan Hary Tanoe di Bank Pundi

Kompas.com - 18/04/2015, 16:17 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
 PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) akan melakukan penggabungan usaha alias merger dengan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP). Aksi merger dengan salah satu perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo itu diperkirakan akan rampung di tahun ini.

Ivy Santoso, Direktur Utama BEKS, menegaskan rencana tersebut dalam keterangan resmi pada Kamis (2/4/2015) lalu. "Rencana transaksi yang dilakukan bukanlah merupakan akuisisi, namun merger," tulis dia.

Adapun merger akan dilakukan antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan BEKS. BABP sendiri merupakan anak usaha Grup MNC yang berada di bawah kendali BCAP. Sementara mayoritas saham BEKS dikuasi PT Recapital Securities. Namun sayang, kedua belah pihak belum membeberkan lebih detil rencana tersebut. Pihak BCAP dan BEKS masih dalam tahap kajian dan finalisasi dokumentasi.

Meski begitu, Presiden Direktur BABP Benny Purnomo menargetkan, proses merger akan selesai pada kuartal IV-2015. Saat ini prosesnya sudah berjalan hingga legalisasi hukum. Proses pengajuan izin akuisisi BEKS tengah diajukan BCAP kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Kementerian Hukum dan HAM.

Sejauh ini, Benny bilang, OJK mendukung langkah Grup MNC karena OJK memang menginginkan kondisi perbankan yang lebih sehat. Yang pasti, setelah BCAP membeli BEKS, perusahaan itu akan langsung menggabungkannya dengan BABP. "Nama bank hasil merger akan tetap MNC Bank," tegas Benny.

Sekadar mengingatkan, sebelumnya BCAP telah menempatkan dana sebesar Rp 100 miliar pada 31 Maret 2015 sebagai bagian komitmen rencana merger dengan BEKS. Meski proses merger hampir pasti digelar, BEKS maupun BCAP masih merahasiakan besaran saham dan nilai merger itu. "Kami tentu membeli saham mayoritas," ujar Darma Putra, Direktur Utama BCAP.

Sebagai lembaga keuangan, BCAP memang berhak memiliki saham BEKS hingga 40 persen saham. Dongrak dana murah Terlepas dari rencana merger, BEKS cenderung menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini lebih konservatif. Manajemen memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini masih akan rendah. "Apabila dalam perjalanannya, kondisi ekonomi lebih baik dari perkiraan, maka kami akan meninjau kembali rencana kami," kata Beni Nurtantijo, Plt Direktur Utama BEKS saat dihubungi Kontan beberapa waktu lalu.

Namun ia enggan membeberkan secara persis target pertumbuhan kredit tahun ini. Tapi Beni menegaskan, BEKS masih akan fokus pada pengelola portofolio kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah ada. Dalam menghimpun dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK), perusahaan juga belum mau mengungkapkan target pertumbuhannya tahun ini.

Yang jelas, BEKS berupaya meningkatkan kontribusi dana murah alias current account saving account (CASA) dengan tabungan dan giro. Manajemen akan menawarkan program dan fitur baru yang menarik di produk tabungan. Per Desember 2014, pendapatan BEKS turun 17,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp 80,41 miliar.

Selain itu, tahun lalu BEKS juga mencetak rugi bersih Rp 119,17 miliar. Padahal di 2013, perusahaan masih mendapatkan laba sebesar Rp 96,27 miliar. Sekadar informasi, BEKS pertama kali beroperasi sebagai bank umum di Jakarta pada 9 Agustus 1993 silam dengan nama awalnya Bank Eksekutif Internasional.

Lalu, pada tahun 2010, PT Recapital Securuties masuk sebagai pemegang saham pengendali perusahaan. Sejak saat itu pula, bank tersebut berubah nama menjadi PT Bank Pundi Indonesia Tbk. (Sinar Putri S.Utami)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan Sejak Maret 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucer Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com