Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Tawarkan Kerjasama Pasar Kopi dan Karet Indonesia

Kompas.com - 21/04/2015, 14:47 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan bilateral antara Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian Vietnam, Hon Cao Duc Phat, Minggu (19/4/2015), di Jakarta, membahas beberapa hal berkaitan dengan pembangunan pertanian di kedua negara. Pertemuan berlangsung di sela-sela WEF Grow Asia Forum.

Menteri Cao Duc Phat menyetujui usulan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk bergabung dengan International Tri-partite Rubber Commission (ITRC). Saat ini anggota ITRC adalah Indonesia, Malaysia dan Filipina. Vietnam juga berkomitmen mengembangkan promosi bersama dengan Indonesia dalam penguatan akses pasar karet.

Menteri Pertanian kedua Negara juga sepakat mengembangkan promosi bersama untuk produk-produk pertanian. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari strategi bersama Negara-negara ASEAN untuk menembus pasar komoditas pertanian global.

Terkait hal itu Amran mengatakan pentingnya pencapaian swasembada pangan berkelanjutan sebagai strategi utama menjamin ketahanan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia telah menetapkan target untuk mencapai surplus beras dan swasembada jagung dalam tiga tahun pertama masa jabatannya.

Dia menyadari sepenuhnya bahwa pencapaian target tersebut bukanlah tugas mudah. Beberapa kendala utama telah diidentifikasi, antara lain tingginya konversi dan fragmentasi lahan pertanian yang ada, kerusakan infrastruktur pertanian khususnya saluran irigasi, penurunan jumlah buruh tani yang berakibat pada peningkatan upah, serta kehilangan hasil pasca-panen.

"Juga kurang tepatnya pasokan pupuk dan benih dalam memenuhi rekomendasi spesifik lokasi, terbatasnya akses petani terhadap sumber pembiayaan, dan volatilitas harga produk pertanian, khususnya selama puncak musim panen," ujar Amran.

Sebagai bagian dari strateginya mengatasi kendala tersebut, Amran meluncurkan Program Khusus untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan, yang dikenal sebagai Program UPSUS. Dia menggarisbawahi bahwa hanya dalam waktu lima bulan pelaksanaannya, UPSUS berhasil mendorong petani meningkatkan produksi tanaman pangan.

"Kenaikan itu diperoleh melalui percepatan waktu tanam, peningkatan produktivitas pertanaman, penggunaan irigasi yang lebih efektif dan efisien, peningkatan penggunaan alat dan mesin pertanian, dan peningkatan indeks pertanaman," ujarnya.

Dengan tren produksi saat ini, Amran optimistis bisa mencapai surplus produksi beras pada akhir 2015.

Pergeseran

Pada pertemuan bilateral tersebut, selain membicarakan program peningkatan produksi pangan, kedua belah pihak juga menjajaki peluang untuk memperkuat kerja sama dalam bentuk promosi bersama untuk produk karet dan kopi.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengangkat isu pergeseran selera konsumen kopi Indonesia ke arah varietas kopi specialty yang memiliki kekhasan rasa. Indonesia memiliki jumlah varietas kopi cukup besar, antara lain Mandailing, Luwak, Gayo, Kintamani, Belium, dan Prianger.

Menteri Cao Duc Phat menyambut positif usulan promosi bersama tersebut. Pihaknya akan membuka akses pasar varietas kopi specialty itu secara optimal ke negara-negara tujuan ekspor potensial.

Khusus untuk komoditas karet, Amran memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan nilai tambah. Mentan juga menginformasikan kepada Menteri Cao Duc Phat bahwa Indonesia telah mengembangkan hilirisasi produk pertanian, yaitu keberhasilan Indonesia yang telah menghasilkan Rubber Crumb Powder sebagai bahan pembuatan aspal dan beton.

Kedua Menteri juga sepakat membahas lebih lanjut potensi kolaborasi berbasis komoditas di tingkat teknis antara kedua negara untuk mengatasi berbagai kendala dalam produksi, pengolahan, dan akses pasar komoditas pertanian.

"Kolaborasi agar menghasilkan manfaat yang setara bagi kedua negara," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com