"Ada tiga aparat yang ada di sana (termasuk Yoseph). Satu sudah kami bawa ke sini, kami amankan. Dengan demikian, kalau terindikasi (Yoseph meninggal karena) pembunuhan, dia (aparat tersebut) aman. Pagi ini, dia di Ambon, dan mungkin hari ini sudah sampai ke Jakarta. Namanya Didit. Yang cewek masih di Tual," ungkap Dirjen PSDKP KKP Asep Burhanudin di Jakarta, Rabu (22/5/2015).
Asep merasa perlu memberikan klarifikasi kepada publik terkait kronologi kematian Yoseph. Menurut kesimpulan awal yang diperoleh dari tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Yoseph meninggal karena penyakit jantung. Kendati demikian, penyebab pastinya menunggu hasil otopsi yang diharapkan bisa diperoleh pada dua pekan ke depan.
Asep mengatakan, pihak KKP juga memberikan penjelasan langsung kepada keluarga Yoseph di Tual karena berita kematiannya sangat simpang siur.
"Intinya, pihak keluarga menduga, Saudara Yoseph itu dibunuh, dan orang-orang di sana keadaannya luar biasa, mencekam, mempengaruhi yang lainnya. Kalau saya tidak ke sana memberikan penjelasan, mungkin ceritanya akan lain, macam-macam. Alhamdulillah, saya ke sana memberikan penjelasan," kata Asep.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.