Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepatkah Merger BUMN Bank Syariah Saat Ini?

Kompas.com - 23/04/2015, 10:22 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pemerintah menggabungkan atau merger perbankan syariah pelat merah dinilai harus dikaji lebih dalam. Pasalnya, merger 4 BUMN perbankan yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, dan BTN Syariah mesti memperhatikan banyak hal.

Direktur Utama Bank BNI Syariah Dino Indiano justru mempertanyakan apakah ini waktu yang tepat untuk merger atau tidak. "Tapi kan setiap bank itu harus ada dalam economic of scale yang baik, nah pertanyaannya apakah 4 bank syariah (itu dalam keadaan economic of scale atau enggak?," ujar Dino disela-sela acara Islamic Finance News Indonesia Forum 2015 di Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Dia menjelaskan, apabila kondisi perbankan syariah tak dalam puncak performanya, maka merger tak akan maksimal.

Berbagai faktor, kata dia, juga harus diperhitungkan misalnya jumlah karyawan dan jumlah asset. "Karena kalau enggak (economic of scale) nanti satu (bank) tambah satu (bank) tambah satu (bank) tambah setengah. katakanlah BTN syariah, jangan-jangan jadinya bukan 3,5 tapi 3 atau 2,5. Tapi kalau dalam keadaan economic of scale bisa 5 atau 6 kan," kata dia.

Dari sisi karyawan, Dino menyebut kalau 4 bank syariah BUMN disatukan maka total pegawai akan mencapai 26.000. Jumlah tersebut kata dia, sama dengan jumlah karyawan bank terbesar keempat di Indonesia, yang memiliki aset 4 kali lebih besar dari gabungan 4 bank BUMN syariah.

"Jadi artinya apa? Itu kan pekerjaan rumah terbesar," kata dia.

Menurut dia, setidaknya bank hasil merger ini harus memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) minimal di posisi 15 persen. Namun, apabila merger dilakukan saat ini maka CAR-nya hanya sakitar 13,8 persen.

Di BNI Syariah sendiri, sepanjang tahun kemarin BNI Syariahmembukukan pertumbuhan laba sebesar 38,98 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp 163,25 miliar.

Dengan kinerja tersebut, pada tahun lalu, perseroan berhasil menjaga kualitas aset dengan posisi non performing finance (NPF) sebesar 1,86 persen. Sementara itu, pembiayaan BNI Syariah terpantau tumbuh 33,79 persen (YoY), sedangkan dana pihak ketiga pun naik sebesar 41,42 persen (YoY).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com