Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Buka Cabang, Bank Mandiri Minta Penjelasan Bank Sentral Malaysia

Kompas.com - 25/04/2015, 06:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengaku siap melakukan ekspansi bisnis ke Malaysia. Namun, hingga kini Mandiri masih kesulitan menembus ketatnya perizinan dari negeri jiran tersebut.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengaku sudah mendengar bahwa bank sentral Malaysia, yaitu Bank Nasional Malaysia (BNM), memperbolehkan bank asal Indonesia untuk membuka cabang di sana.

Sayangnya, penjelasan dari BNM dinilai masih belum jelas. Dia pun mengaku akan meminta penjelasan langsung dari BNM.

"Kita belum tahu (buka cabang) dikasihnya berapa di Malaysia. Itu dibilang boleh tapi spesifikasinya enggak tahu. Tapi kita memang sudah (minta) izin ke Bank Nasional Malaysia untuk ke sana dan minta kejelasan apakah bolehnya itu, buka cabangnya berapa atau buka ATM-nya berapa," ujar Budi di Jakarta, Jumat (24/4/2015).

Seperti diketahui, Malaysia adalah negara yang tak mudah dalam memberi izin bank dari negara lain untuk masuk. Sementara Indonesia, perizinan terkait masuknya bank asing sangat longgar.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, saat ini perbankan Malaysia di Indonesia ada tiga, yaitu CIMB Niaga, BII MayBank, dan Maybank Syariah. Ketiga bank tersebut memiliki kurang lebih 390 kantor di Indonesia dan 4.800 ATM. Sementara itu, bank asal Indonesia di Malaysia, kata dia, hanya ada satu cabang yaitu Bank Muamalat.

Sebenarnya, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Nasional Malaysia (BNM) sudah menandatangi head of agreement terkait implementasi integrasi Perbankan ASEAN. Kesepakatan tersebut intinya diarahkan untuk mengurangi kesenjangan akses pasar bagi perbankan dikedua negara.

Selain Malaysia, Mandiri juga berniat ekspansi ke Singapura, namun situasinya tak jauh beda dengan Malaysia. Hingga kini, Budi mengaku tak tahu apakah sudah ada izin atau belum untuk membuka cabang baru di Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com