Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geser Telkom, HM Sampoerna Masuk Empat Besar Kapitalisasi Terbesar di BEI

Kompas.com - 07/05/2015, 07:02 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) berhasil kembali masuk ke posisi empat sebagai emiten dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia per kuartal I-2015.

Emiten rokok ini berhasil menggeser PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang sebelumnya ada di posisi empat besar. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai kapitalisasi pasar HMSP per akhir Maret 2015 mencapai Rp 322,04 triliun.

Nilai pangsa pasar HMSP ini melonjak dari Rp 285,77 triliun per akhir Februari 2015 dan menempati posisi ke lima. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga berhasil merangsek ke peringkat lima sebagai emiten dengan market cap terbesar.

Pada bulan sebelumnya, emiten konsumer ini ada di posisi tujuh. Berarti, UNVR mampu menanjak hingga dua tingkat sekaligus. Total nilai kapitalisasi pasar UNVR pun meningkat dari Rp 274,68 triliun menjadi Rp 302,52 triliun.

Naiknya HMSP dan UNVR membuat TLKM merosot hingga dua tingkat lebih rendah, yakni ke posisi ke enam. Nilai kapitalisasi pasar BUMN halo-halo ini sekitar Rp 291,31 triliun per akhir Maret 2015. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga tergelincir ke posisi tujuh setelah sebelumnya ada di peringkat enam.

Nilai kapitalisasi pasar BMRI per akhir kuartal I-2015 berkisar Rp 288,17 triliun. Angka ini naik tipis dibanding bulan sebelumnya yang sebesar Rp 277,2 triliun. Adapun, di posisi delapan hingga 10 tidak berubah.

Mereka secara berturut-turut adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Nilai kapitalisasi masing-masing sebesar Rp 133,38 triliun, Rp 116,35 triliun, dan Rp 98,12 triliun.

Sementara, ada dua emiten baru yang masuk ke dalam daftar 50 besar. Dua emiten itu adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) yang ada di posisi 45 dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) di peringkat 49. Nilai kapitalisasi pasar AMRT sebesar Rp 22,01 triliun. Sedangkan, AKRA memiliki nilai kapitalisasi pasar sekitar Rp 20,05 triliun. (Amailia Putri Hasniawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com