Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Rp 100 Miliar ke Kabupaten, APPSI Minta Rp 1 Triliun untuk Provinsi

Kompas.com - 12/05/2015, 10:36 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Se-Indonesia (APPSI) memutuskan untuk memperkuat ketahanan pangan dan pembangunan infrastruktur di tiap provinsi. Guna mencapai tujuan tersebut, Ketua Umum APPSI Syahrul Yasin Limpo, meminta pemerintah untuk mengucurkan dana Rp 1 triliun untuk satu provinsi.

“Hari ini akan kita serahkan hasil Rakernas. Hasil Rakernas itu meminta agar pemerintah menambah Rp 1 triliun pada tiap provinsi, sebagai solusi pangan dan infrastruktur,” kata Gubernur Sulawesi Selatan itu dalam pertemuan Gubernur-Gubernur Se-Indonesia dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniagi, Jakarta, Senin malam (11/5/2015).

Sama halnya dengan janji Presiden Joko Widodo untuk memberikan tambahan dana Rp 100 miliar per kabupaten/kota, Syahrul mengatakan Provinsi juga perlu diberikan tambahan dana Rp 1 triliun asalkan ada protap jelas. Sehingga implementasi pembangunan tidak bias dari perencanaannya, atau mengalami distorsi.

“Ini bukan soal rebutan wewenang, tidak. Ini adalah kontrol. Sama dengan kepala desa semua dikasih Rp 100 miliar,” kata Syahrul.

Dia menjelaskan, pemerintah provinsi perlu mendapatkan tambahan dana Rp 1 triliun sebab pengendalian pangan ada di provinsi. Syahrul yakin, jika tiap provinsi diberikan tambahan dana Rp 1 triliun, maka kebutuhan pangan untuk 240 juta penduduk bisa terpenuhi.

“Contohnya, saya menggunakan dana Rp 832 miliar untuk bibit padi, hasilnya Rp 34 triliun. Jagung modal kami Rp 78 miliar, hasilnya Rp 2,4 triliun, rumput laut modalnya Rp 100 miliar hasilnya Rp 1,18 triliun,” terang Syahrul memberi contoh di wilayahnya.

Dia mengatakan, usulan tambahan dana Rp 1 triliun per provinsi tersebut sebetulnya sudah dibahas jauh-jauh hari sebelum pergantian pemerintahan, yakni sejak zaman Susilo Bambang Yudhoyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com