Secara kumulatif Januari-April 2015, neraca perdagangan RI mengalami surplus perdagangan sebesar 2,77 miliar dollar AS, terdiri dari total ekspor sebesar 52,14 miliar dollar AS dan impor senilai 49,36 miliar dollar AS.
“Secara kumulatif Januari-April 2015, perdagangan migas masih menjadi penyumbang defisit sebesar 1,27 miliar dollar AS. Namun perdagangan non-migas mengalami surplus sebesar 4,05 miliar dollar AS,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo, Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Indonesia masih mengalami defisit dengan tiga mitra dagang utama yakni Tiongkok, Thailand, dan Jepang, masing-masing 5,4 miliar dollar AS, 1,12 miliar dollar AS, dan 583 juta dollar AS.
Sasmito menuturkan, ini merupakan defisit terbesar sepanjang Januari-April 2015. “Kalau kita bisa memperbaiki defisit ini, saya kira akan sangat membantu. Caranya meningkatkan ekspor ke tiga negara tersebut, walaupun ketiganya negara tradisional,” ucap Sasmito.
Selain itu, perdagangan dengan Korea Selatan masih mencetak defisit sebesar 486 juta dollar AS. Namun, perdagangan RI dengan AS dan India masih mencetak surplus terbesar masing-masing, 2,58 miliar dollar AS dan 3,13 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.