Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Batal Naik karena Permintaan Pemerintah

Kompas.com - 15/05/2015, 12:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pembatalan perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) per Jumat (15/5/2015) yang dilakukan PT Pertamina (Persero), memang permintaan pemerintah agar menunda kenaikan harga tersebut. Saat dikonfirmasi perihal pembatalan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman, Said membenarkan.

“Iya betul. Karena kita sedang terus mengkaji pola penyesuaian harga BBM agar tidak memicu gejolak,” kata Sudirman kepada Kompas.com, Jumat. Sudirman juga mengatakan, dalam penyesuaian harga BBM, pemerintah memperhatikan aspek perekonomian dan beban masyarakat.

“Juga jangan lupa bahwa pemerintah tidak boleh melepaskan harga BBM pada mekanisme pasar semata-mata,” kata Sudirman lagi.

Sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan bahan bakar khusus mulai 15 Mei 2015,  pukul 00.00. Adapun besarannya adalah, jenis Pertamax dari Rp 8.800 menjadi menjadi Rp 9.600 per liter, harga Pertamax Plus naik menjadi Rp 10.550 per liter, Pertamina Dex menjadi Rp 12.200 per liter, dan Biosolar keekonomian menjadi Rp 9.200 per liter.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, dikonfirmasi Kompas.com mengatakan, harga Pertamax naik Rp 800 per liter, sebab sesuai perhitungan perseroan, harga indeks pasar naik 9,7 persen. “Penguatan dollar AS juga menjadi acuan kami,” kata Wianda.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menambahkan nilai tukar sudah mencapai di atas Rp 13.000 per dollar AS. (baca: Siap-siap, Harga Pertamax Naik Lagi)

Namun, jelang tengah malam Pertamina membatalkan rencana kenaikan tersebut. “Sampai dengan saat ini, baik pemerintah maupun Pertamina, sesuai dengan kewenangannya, tidak melakukan perubahan harga Solar/Biosolar bersubsidi maupun Premium. Demikian juga harga bahan bakar khusus tidak mengalami perubahan untuk periode 15 Mei 2015. Kami harapkan informasi ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” tulis Pertamina dalam situs www.pertamina.com. (baca: Pertamina Batalkan Kenaikan Harga BBM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com