Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Inflasi Bulan Ramadhan, Pemerintah Jamin Pasokan Kebutuhan Pokok

Kompas.com - 27/05/2015, 19:23 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa pemerintah akan menjamin kecukupan pasokan kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan. Diperkirakan Ramadhan tahun ini jatuh pada pertengahan Juni mendatang.

"Pemerintah menyiapkan suplai yang cukup, beras yang cukup, gula yang cukup," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (27/5/2015).

Ia pun tak khawatir inflasi selama Ramadhan mempengaruhi pasokan kebutuhan pokok. Pemerintah telah berpengalaman dalam menghadapi kemungkinan melonjaknya inflasi selama Ramadhan.

"Itu prosedur biasa, kita kan 70 tahun Lebaran, sudah mengurusi hal-hal itu lagi, itu biasa saja," kata dia.

Terkait inflasi, Presiden Joko Widodo pagi tadi meminta seluruh daerah untuk membuat anggaran operasi pasar. Permintaan itu dilontarkan Jokowi sebagai upaya bersama untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok.

Jokowi menuturkan, Provinsi Jawa Timur telah memulai menyediakan anggaran untuk operasi pasar. Dalam praktiknya, Jawa Timur memberikan subsidi pada angkutan barang untuk menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas inflasi.

Ia melanjutkan, dalam catatan pemerintah, komoditas penyumbang inflasi tertinggi adalah pada komoditas beras (4,02 persen), daging ayam (1,11 persen), daging sapi (0,65 persen), cabai merah (0,35 persen), dan bawang merah (0,48 persen).

Ada beberapa faktor lain yang juga ikut memicu tingginya inflasi, misalnya seperti keterbatasan infrastruktur dan dampak dari naiknya harga bahan bakar minyak. Jokowi juga mengungkapkan adanya rencana untuk merombak fungsi Bulog yang diharapkan dapat menyangga ketersediaan komoditas yang lebih luas. Akan tetapi, rencana itu masih dalam tahap kajian dari sisi regulasi dan kelembagaannya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan target inflasi yang dipatok di angka 4 persen /- 1 persen sampai dengan 2017. Target inflasi itu diharapkan dapat mengimbangi angka inflasi di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand yang stabil di bawah lima persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com