Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2015, 15:22 WIB


KOMPAS.com - Awalnya, dalam penyelidikan FBI dan Kejaksaan Amerika Serikat, ada nama Traffic Group muncul. Grup asal Brasil itu disebut-sebut menjadi pengatur lalu lintas atau "makelar" pengelolaan hak siar dan sponsor televisi bagi kegiatan sepak bola internasional di bawah naungan badan sepak bola internasional (FIFA). Penyelidikan sementara menunjukkan, perusahaan ini menyetor jutaan dollar AS bagi petinggi-petinggi FIFA sekaligus mengutip banyak fulus dari stasiun-stasiun televisi dan sponsor-sponsor besar.

Laman Bloomberg.com dalam laporannya pada Selasa (2/6/2015), menunjukkan Jose Hawilla adalah nama di belakang Traffic Group. Selama ini, sejak beberapa dekade, Hawilla seakan tak tersentuh hukum. Pasalnya, pria yang bakal merayakan hari ulang tahun ke-72 pada sembilan hari ke depan itu adalah pemimpin konglomerasi media Brasil, Globo. Di bawah perusahaan itulah bernaung Traffic Group.

Selama beberapa dekade, Hawilla meraup banyak keuntungan dari usaha pemasaran di bawah bendera Traffic Gruop sekaligus menjadi "makelar" hak siar televisi untuk pergelaran pertandingan sepak bola berskala dunia. Ia juga menjadi perantara iklan macam Nike Inc. dan Coca-Cola Co. bagi Tim Nasional Brasil.

Tak hanya itu, pundi-pundi duit Hawilla makin tambun lantaran dirinya mengutip uang komisi bagi pemain muda Brasil yang merumput di Eropa. Hawilla tercatat menjadi pemilik klub-klub sepak bola di tiga benua.

"Bukan rahasia lagi bahwa bisnis jual beli hak siar televisi pada berbagai turnamen adalah sumber peredaran uang terbanyak," kata Presiden Hello Group Davi Bertoncello.

Davi Bertoncello memimpin perusahaan yang bergerak di bidang riset pasar dan intelijen pada bisnis olah raga. Dari riset Hello Group terungkap bahwa Hawilla adalah pemilik Traffic Gruop tersebut. "Ia adalah orang paling penting di dunia olah raga," kata Bertoncello.

Sementara itu, penyelidikan sementara FBI dan Kejaksaan AS menunjukkan bahwa Hawilla adalah tokoh penting skandal FIFA yang membuat 14 petingginya diciduk di Swiss pada pekan lalu. Duit suap hingga 100 juta dollar AS untuk mengamankan hak-hak siar pertandingan berikut persetujuannya untuk membayar denda 151 juta dollar AS bakal menjadi bagian barang bukti pada proses pengadilan berikutnya dari kasus suap FIFA.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com