Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musrembangtan Nasional Fokus Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai

Kompas.com - 03/06/2015, 17:04 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrembangtan) Nasional, Rabu (3/6/2015). Musrembangtan menjadi agenda tahunan sebagai forum koordinasi perencanaan pembangunan pertanian.

Tahun ini Musrembangtan dilaksanakan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan pertanian pada 2016 mendatang. Tema pelaksanaannya kali ini adalah "Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pertanian untuk Pencapaian Swasembada Pangan, Daya Saing Pertanian dan Kesejahteraan Petani".

"Musrembangtan Nasional kali ini sangat penting dan strategis, mengingat tahun 2015 ini merupakan awal dari pelaksanaan RPJMN 2015-2019, sekaligus meletakkan kerangka dasar program dan dukungan terhadap Nawacita Bidang Kedaulatan Pangan hingga tahun 2019," ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Musrembangtan Nasional tahun ini turut hadir perwakilan dari 125 Kabupaten/Kota. Mereka bersama-sama membahas langkah percepatan UPSUS Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai tahun 2015, perluasan tanam serta merancang program kegiatan pembangunan pertanian tahun 2016 secara tepat sasaran.

"Berdasarkan kunjungan kerja saya selama enam bulan terakhir ke 26 provinsi dan lebih dari 100 kabupaten, berbagai permasalahan mendasar upaya percepatan peningkatan produksi dan swasembada padi, jagung, dan kedelai masih menjadi kendala yang dihadapi para petani kita," ujar Mentan.

Permasalahan utama swasembada padi, jagung, dan kedelai mencakup beberapa persoalan terkait dengan irigasi, pupuk, benih, alat mesin pertanian (alsintan), dan penyuluhan.

"Permasalahan tersebut terjadi di lapangan selama bertahun-tahun dan saat ini sebagian permasalahan tersebuttelah dapat kita atasi bersama dengan pelaksanaan UPSUS secara masal," ujar Mentan.

Terkait dengan dampak kegiatan UPSUS percepatan swasembada padi, jagung, dan kedelai, beberapa kemajuan telah dicapai. Pada Musim Tanam (MT) Oktober 2014-Maret 2015 telah terjadi peningkatan luas tanam padi dibandingkan MT yang sama 2013-2014.

"Pada MT tersebut juga tercatat terjadi peningkatan penyaluran pupuk sebesar 265 ribu ton yang mengindikasikan bahwa memang terjadi peningkatan luas tambah tanam," jelasnya.

Hingga saat ini, upaya perbaikan jaringan irigasi tersier telah mencapai luasan 833 ribu hektar. Perbaikan jaringan irigasi tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan IP pertanian padi.

"Perbaikan jaringan irigasi tahun 2015 seluas 2,6 juta hektar melalui dukungan APBN-P 2015 dan seluas 700 ribu hektar melalui dukungan DAK, tidak seluruhnya akan berdampak pada tahun ini namun sebagian akan berdampak pada peningkatan produksi tahun 2016," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com