Sementara itu, Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan, rupiah pada Kamis ini berada di level 13.243, melemah 0,35 persen dari hari sebelumnya yang ada di level 12.196 per dollar AS.
Semakin tak berdayanya rupiah di hadapan dollar Amerika Serikat melanjutkan pelemahan yang terjadi pada Rabu kemarin. Hari itu, pasangan USD/IDR di pasar spot naik 0,15 persen menjadi 13.230.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, melihat, sentimen eksternal lebih dominan menjadi faktor penekan rupiah. Salah satunya adalah laporan data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Rabu (3/6/2015) malam. "Data AS bagus sehingga dollar menguat," ujar Putu.
Maklum, membaiknya data AS ini memicu spekulasi bahwa bank sentral AS (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Perkiraan bahwa rupiah akan terkoreksi juga disampaikan Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury Bank Negara Indonesia (BNI). Menurut Trian, kondisi ini sejatinya tidak hanya dialami rupiah. Mata uang utama lainnya di dunia juga terimbas penguatan dollar. (Uji Agung Santosa)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.