Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Jepang Hingga Maret 2015 Sentuh Rp 175,56 Triliun

Kompas.com - 04/06/2015, 17:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi perusahaan modal asing (PMA) asal Jepang periode 2010 hingga Maret 2015 mencapai 13,3 miliar dollar AS, setara Rp 175,56 triliun (kurs Rp 13.200).

Jumlah tersebut setara dengan 64,5 persen dari target investasi selama periode terebut. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Azhar Lubis menuturkan, perusahaan asal Jepang tersebut bergerak di sektor industri alat angkutan dan transportasi lainnya, industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik, sektor listrik, gas dan air, industri kertas, barang dari kertas dan percetakan, industri karet, barang dari karet dan plastik, kimia dasar, barang kimia dan farmasi, serta industri makanan.

“Jika dilihat dalam realisasi investasi Jepang tersebut, sebesar 11,6 milar dollar AS (87,3 persen) ada di sektor sekunder/industri, sebesar 1,5 miliar dollar AS (11,5 peren) di sektor tersier, dan sisanya sebesar 164,1 juta dollar AS (1,2 persen) terdapat di sektor primer,” kata Azhar dalam keterangan resmi, Jakarta Kamis (4/6/2015).

Dari realisasi investasi sebesar 13,3 miliar dollar AS tersebut, sebesar 8,5 miliar dollar AS (63,9 persen) merupakan perluasan, sedangkan sebesar 4,8 miliar dollar AS (36,1) merupakan proyek baru.

Sementara itu, rencana investasi PMA yang telah mengantongi izin usaha sejak 2010 hingga April 2015 mencapai 20,6 miliar dollar AS, setara Rp 271,92 triliun (kurs Rp 13.200). “Rencana investasi Jepang tersebut, sebesar 16,9 miliar dollar AS (81,8 persen) ada di sektor sekunder, sebesar 3,2 miliar dollar AS (15,7 persen) ada di sektor tersier, dan sisanya sebesar 531 juta dollar AS (2,5 persen) ada di sektor primer,” sambung Azhar.

Dia mengungkapkan, dari rencana investasi sebesar 20,6 miliar dollar AS tersebut, sebesar 12,6 miliar dollar AS (61,1 persen) merupakan proyek perluasan, dan sebesar 8 miliar dollar AS (38,9 persen) merupakan proyek baru.

BKPM berharap proyek investasi PMA asal Jepang yang belum terealisasi dapat berjalan lancar hingga akhirnya beroperasi secara komersial.

Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan beberapa upaya memperbaiki iklim investasi, antara lain memperbaiki perizinan dengan pembentukan PTSP-Pusat di BKPM, memberikan insentif tax allowance (PP nomor 18 tahun 2015) yaitu pengurangan pajak untuk bidang usaha dan lokasi tertentu serta tax holiday untuk industri pionir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com