“Kami mohon dukungan, diizinkan melakukan penyegaran stok yang beresiko mengalami penurunan kualitas atau penyusutan,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Djarot mengatakan, dengan keterbatasan infrastruktur penyimpanan, tidak tertutup kemungkinan akan ada stok beras yang tidak bisa dimanfaatkan, lantaran kualitasnya menurun.
Namun, untuk membuang stok beras yang sudah tidak layak itu, Bulog meminta dukungan kepada parlemen. Sebab, Djarot mengatakan, pihak Bulog khawatir jika menyingkirkan beras yang tidak layak itu bakal dihitung sebagai tindakan yang merugikan negara.
Dalam kesempatan tersebut, Djarot menuturkan, hingga 10 Juni 2015 ini Bulog sudah melakukan penyerapan sebanyak 1,2 juta ton. Sementara itu, penyaluran raskin sudah mencapai 1,1 juta ton. Adapun stok beras di Bulog saat ini ada sebanyak 1,435 juta ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.