Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Freeport 2,5 Miliar Dollar AS, Kami 2,28 Miliar Dollar AS"

Kompas.com - 15/06/2015, 11:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


KOMPAS.com
– Dibangun sejak 2013 pabrik pengolahan dan pemurnian bauksit PT Well Harvest Winning Alumina Refinary (WHW) kini telah mencapai perkembangan 48,08 persen. PT WHW mengharapkan dukungan dari pemerintah untuk kelanjutan pembangunan smelter ini, sebagai bentuk komitmen terhadap investor atas cita-cita hilirisasi mineral tambang di Indonesia.

PT Well Harvest Winning Alumina Refinary yang didirikan pada tahun 2012 merupakan usaha patungan antara China Hongqiao Group Ltd (55 persen), PT Cita Mineral Investindo Tbk (30 persen), Winning Investment (HK/10 persen), serta Shandong Weiqiao Alumunium Electricity Co Ltd. (5 persen).

PT Cita Mineral Investindo Tbk sendiri merupakan induk dari PT Harita Prima Abadi Mineral. Direktur Utama Harita Erry Sofyan menerangkan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun smelter berkapasitas produksi 4 juta ton per tahun ini mencapai sekitar 2,28 miliar dollar AS, atau setara Rp 29,64 triliun (kurs Rp 13.000). Direncanakan, pada tahap pertama smelter ini, yang terdiri dari dua line, bisa mencapai kapasitas produksi 2 juta ton per tahun smelter grade alumina (SGA).

“Investasi untuk tahap I sebesar 1,1 miliar dollar AS, tahap II juga sekitar 1,1 miliar dollar AS,” kata Erry, kepada Kompas.com pekan lalu, Jakarta.

Adapun investasi pada tahap I diperuntukkan pembangunan pabrik (78,62 persen dari investasi), pelabuhan (8,03 persen), serta pembangkit listrik (13,35 persen).

Erry mengatakan, investasi yang dibenamkan WHW untuk smelter yang berlokasi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat itu tidak terpaut jauh dari rencana investasi yang kabarnya akan dikeluarkan PT Freeport Indonesia untuk membangun smelter. “Freeport 2,5 miliar dollar AS, kami 2,28 miliar dollar AS. Jadi kita sama-sama (besar) seperti Freeport (investasinya). Tapi belum ada progress, Freeport diberikan kebebasan ekspor. Kita tidak diberi,” sebut Erry.

Hingga 30 April 2015, total investasi yang sudah dikeluarkan WHW sebesar 391,91 juta dollar AS atau sekitar Rp 5,1 triliun (kurs Rp 13.000 per dollar AS). Erry mengatakan, investasi smelter yang fantastis ini mau tak mau mengharuskan pengusaha nasional untuk menggandeng mitra potensial dan kuat dari segi finansial.

Selain itu, pendanaan juga tentu saja tidak hanya bersumber dari internal perusahaan melainkan dari kreditor. Sayang, sejak pelarangan ekspor mineral mentah (ore) 12 Januari 2014 silam, praktis tidak ada kegiatan produksi dan pemasukan dari ekspor. Sebanyak 12 juta ton bauksit tidak bisa dikirim keluar.

Erry menaksir akibat pelarangan ekspor ore tersebut pemasukan yang hilang mencapai 420 juta dollar AS per tahun, atau setara Rp 5,46 triliun. Jelas, kata Erry, kondisi ini memengaruhi kepercayaan kreditor untuk memberikan pinjaman, untuk penyelesaian proyek smelter.

“Makanya kami minta kepada pemerintah, insentif bagi perusahaan nasional yang membangun smelter. Insentifnya, ya bagaimana supaya usaha pertambangannya jalan, kan income-nya dari situ. Hidupnya perusahaan kan dari adanya kegiatan pertambangan,” jelas Erry.

Kendati meminta dibukanya kembali ekspor bauksit, Erry menegaskan pemerintah tidak perlu khawatir. Pasalnya pemerintah bisa memberikan insentif secara spesifik bagi perusahaan-perusahaan pemegang konsesi yang benar-benar membangun dan menunjukkan perkembangan smelter.

Di samping itu, pemerintah juga dipersilakan melakukan pengawasan rutin. Erry mengatakan, WHW sendiri bahkan tidak berkeberatan jika diminta untuk memberikan laporan perkembangan tiap bulan.

Untuk diketahui, selain WHW, satu smelter bauksit yang terus dalam proses penyelesaian yakni smelter PT Bintan Alumina Indonesia. Smelter bauksit berkapasitas produksi 2 juta SGA tersebut saat ini sudah mencapai progress pembangunan 20 persen. Smelter yang didirikan di Provinsi Kepulauan Riau ini memakan biaya investasi mencapai 1 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 13 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Whats New
Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Tren Harga Minyak Dunia Naik, Harga BBM Nonsubsidi Bisa Ikut Terkerek

Whats New
Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Proyek Kereta Cepat Disebut Tidak Balik Modal Sampai Kiamat, Rhenald Kasali Jawab Begini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com