Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Bawang Merah Jangan Dijual Grosiran!

Kompas.com - 16/06/2015, 08:01 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengecek operasi pasar bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Operasi pasar tersebut dilakukan sejak Minggu (14/6/2015) untuk mengecek efek dari operasi pasar yang dilakukan sebelumnya.

Hasilnya, bila kemarin harga bawang merah di pasar Induk Kramat Jati Rp 25.000 per kilogram, hari ini harga terpantau turun menjadi Rp 20.000 kilogram. Penurunan itu diketahui setelah digelar operasi pasar komoditas bawang merah dengan harga Rp 17.000 per kilogram.

"Harga pagi ini bawang merah super turun Rp 20.000. Kemarin harganya Rp 25.000. Berarti operasi pasar ini efektif," ujar Mentan.

Menjelang hari raya Lebaran, banyak harga kebutuhan pokok mulai naik, salah satunya bawang merah. Menurut Mentan, hal itu bukan karena faktor permintaan, melainkan faktor psikologis.

Setelah menetapkan harga bawang merah di pasar, ia tidak menginginkan adanya pedagang eceran nakal. Karena itu operasi pasar bawang merah ditujukan dijual langsung ke konsumen, bukan kepada bandar/grosir bawang merah.

"Kita menjamin kestabilan harga hingga Lebaran. Karenanya ini dijual langsung ke konsumen, bukan secara grosir sehingga harga di pasar akan mengikuti, kalaupun lebih mahal, tapi tidak terlalu," jelasnya. 

Untuk itu, Kementan menerapkan strategi pemangkasan rantai tata niaga yang mencapai tujuh rantai menjadi empat rantai. Menurut Mentan, panjangnya rantai tata niaga tersebutlah yang memicu melonjaknya harga bawang merah.

"Kita pangkas rantai tata niaga dengan bersinergi bersama Bulog. Kita pasok pasar bawang merah dengan mengambil langsung dari petani bawang yang saat ini didatangkan dari sentra bawang merah di Brebes," ujar Mentan.

Mentan Amran juga mengimbau kepada pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati untuk menetapkan harga bawah merah tidak terlalu mahal.

"Saya imbau kepada para pedagang, janganlah mengambil keuntungan terlalu besar, karena bila harga mahal sudah tentu akan ada upaya stabilisasi harga dari pemerintah. Langkah paling mudah pastinya, ya, impor. Dengan impor, petani negara lain yang makmur, sementara petani kita tetap menjerit," kata Mentan.

Mentan menekankan pemerintah selalu hadir bagi masyarakat untuk meringankan harga kebutuhan pokok. Dia juga menekankan bahwa target produksi bawang merah bulan depan sebesar 120.000 ton per bulan.

"Bulan ini produksi 140.000 ton per bulan. Bulan depan 120.000 ton per bulan. Sedangkan kebutuhan 90.000 ton per tahun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com