Rupiah di pasar spot pagi ini mengalami penurunan. Seperti ditunjukkan data Bloomberg, hingga pukul 09.00 WIB mata uang Garuda ini melemah ke posisi Rp 13.335 per dollar AS, dibandingkan penutupan kemarin pada 13.326.
FOMC meeting akan dimulai Selasa malam hingga akhirnya disimpulkan pada Kamis dini hari. Harapan kenaikan suku bunga di Juni yang telah lama pudar dikonfirmasi oleh buruknya data ekonomi AS yang dirilis malam tadi.
Jajak pendapat oleh reuters juga menunjukkan semakin banyak ekonom AS yang percaya bahwa kenaikan suku bunga the Fed tidak akan terjadi di Juni. Indeks dollar AS turun bersama dengan imbal hasil US Treasury merespon situasi tersebut. Ditunggu housing dan building permits AS nanti malam di mana diperkirakan memburuk.
Rupiah berhasil menguat hingga Senin sore walaupun terlihat dollar AS menguat di Asia bersamaan dengan aksi jual di pasar saham. Surplus neraca perdagangan Mei yang melebar menaikkan optimisme terhadap kondisi likuiditas dollar AS di dalam negeri akan tetapi surplus yang lebih disebabkan oleh anjloknya impor dibandingkan perbaikan ekspor membangkitkan sentimen negatif terhadap perlambatan ekonomi; IHSG melemah lebih dalam dari bursa lain di Asia kemarin.
"Pasar keuangan dunia masih akan mengalami volatilitas tinggi menjelang pengumuman FOMC meeting lusa. Rupiah berpeluang tetap stabil hari ini," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.