Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Raih Order Rp 141 Triliun di Paris Air Show 2015

Kompas.com - 17/06/2015, 13:39 WIB

KOMPAS.com
- Boeing mengumumkan mendapat pesanan 100 buah pesawat jet jenis 737, dan menjadi pesanan terbesar yang tercatat dalam pameran kedirgantaraan, Paris Air Show 2015.

Boeing dalam penjelasannya sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (17/6/2015) menyebutkan perusahaan penyewaan pesawat yang berkantor di Belanda, AerCap, memesan 100 pesawat Boeing jenis 737MAX-8 senilai lebih dari 10,7 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 141 triliun.

Pembeli lainnya adalah perusahaan penyewaan pesawat yang berkantor di Irlandia, SMBC Aviation Capital, ikut memesan 10 pesawat jet Boeing jenis 737MAX-8 dengan nilai pembelian mencapai 1 miliar dollar AS.

Maskapai penerbangan dalam negeri Indonesia, Sriwijaya Air, juga memesan dua pesawat Boeing jenis 737-900 yang bernilai 198 juta dollar AS, serta maskapai penerbangan berbiaya murah yang berbasis di TIongkok “Rulli Airlines” berkomitmen membeli 30 pesawat seri 737MAX.

Perusahaan penyewaan pesawat China “Minsheng Financial” menandatangani perjanjian pendahuluan pembelian 30 pesawat Boeing jenis 737.

Sementara itu, Airbus juga mengumumkan bahwa maskapai penerbangan berbiaya murah Jepang, Peach Aviation, menandatangani perjanjian pemesanan tiga pesawat jet Airbus jenis A320 dan maskapai Korean Air juga akan membeli hingga 50 pesawat Airbus jenis A321neoplanes.

Meskipun Airbus tampak relatif tidak mendapat pesanan berarti, CEO Airbus Fabrice Bregier mengatakan “banyak yang berminat” pada pesawat jet jenis A320neojets.

Berbicara pada kantor berita Associated Press, Bregier memperkirakan perusahaannya akan mendapat kontrak pemesanan dan komitmen atas 200 pesawat buatannya pekan ini.

Beberapa perusahaan diyakini baru akan mengumumkan atau memperbarui perjanjian lama dengan membuat berbagai penambahan supaya hasil pameran udara kali ini tampak lebih bagus.

Masalah ekonomi Rusia juga membayangi pembelian pesawatnya, demikian pengumuman Aeroflot ketika membatalkan pesanan pesawat Boeing jenis 787. CEO Boeing Ray Conner mengakui bahwa Rusia merupakan “pasar yang sulit saat ini” dan rincian pembatalan pesanan itu masih dirundingkan, tetapi berkeras bahwa perusahaannya akan menemukan pelanggan baru.

Konflik di Ukraina yang diikuti penerapan sanksi terhadap Rusia, telah menghantam ekonomi negara itu dan membatasi kehadiran Rusia dalam “Paris Air Show 2015” ini.

Boeing memperkirakan akan mendapat pesanan 38.050 pesawat dalam 20 tahun mendatang dan mengatakan 26.730 diantaranya adalah pesawat jenis komuter. Sementara Airbus memperkirakan hingga tahun 2034 akan mendapat 32.600 pesanan yang bernilai sekitar 4,9 trilyun dolar.

Paris Air Show dilangsungkan bergantian dengan Pameran Udara Farnborough di Inggris yang juga merupakan salah satu acara terbesar industri penerbangan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com