Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Akuisisi Bank, BTPN Caplok Asuransi Jiwa

Kompas.com - 23/06/2015, 14:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim perlambatan kredit digunakan Bank Central Asia (BCA) sebagai alat bantu untuk menjaring bank yang bakal diakuisisi. Manajemen BCA menyatakan, masih membutuhkan waktu untuk mengeksekusi aksi korporasi pembelian bank, setidaknya hingga akhir kuartal III-2015.

"Kami akan lihat sampai September. Bagaimana calon target akuisisi kami menghadapi kondisi perlambatan pertumbuhan ini," ujar Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, Senin (22/6/2015).

Dia menegaskan, bank yang menjadi incaran BCA masuk dalam katagori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan BUKU II. Mengenai identitas bank yang menjadi bidikan BCA, Jahja masih merahasiakannya rapat-rapat. Yang pasti, bank yang menjadi target BCA fokus menggarap sektor perdagangan.

Awalnya, BCA bakal memilih bank objek akuisisi di akhir semester I tahun ini. Namun, ekonomi lesu membuat BCA memolorkan rencana demi melihat kemampuan  sang target bertahan di kondisi sekarang. Yang pasti, rencana akuisisi sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) tahun 2015.

Kendati penuh tantangan, tahun 2015 dianggap saat yang tepat untuk melancarkan aksi akuisisi. Sebab, dalam kondisi seperti ini, harga bank yang akan diakuisisi sedikit lebih miring. Bank milik Grup Djarum ini akan merealisasikan rencananya dengan mematok harga beli tidak lebih dari dua kali nilai buku atau price book value (PBV). Dana sebesar Rp 1,5 triliun pun sudah disiapkan untuk menyokong aksi korporasi tersebut.

Membesarkan bisnis lewat strategi non organik juga ditempuh Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Bank pensiunan ini tengah memproses izin akuisisi perusahaan asuransi jiwa kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal menuturkan, perusahaan yang akan diakuisisi adalah perusahaan asuransi lokal. Andai terwujud, perusahaan asuransi yang bakal BTPN beli tersebut dirancang untuk menjual produk asuransi jiwa kredit mikro. "Semoga tahun ini izin akuisisinya bisa keluar," kata Anika. (Dea Chadiza Syafina, Yuwono Triatmodjo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com