Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Melorot 7,5 Dollar AS

Kompas.com - 24/06/2015, 08:41 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com —
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Selasa (23/6/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB) karena tanda-tanda berakhirnya krisis utang Yunani mendorong para investor menjauh dari logam mulia.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 7,5 dollar AS, atau 0,63 persen, menjadi menetap di 1.176,60 dollar AS per ounce.

Para investor memindahkan uang mereka jauh dari aset-aset yang aman dan masuk ke dalam ekuitas yang lebih berisiko pada Selasa. Hal tersebut dilakukan karena harapan terhadap kesepakatan antara Yunani dan kreditor internasional sangat mendorong ekuitas Eropa.

Dengan berkembangnya kemungkinan Yunani tinggal di zona euro, investor lebih percaya untuk menjauh dari emas, logam mulia yang dipandang sebagai lindung nilai.

Harga emas juga merasakan tekanan dari dollar AS yang lebih kuat, yang naik 1,11 persen menjadi 95,37 pada pukul 16.41 GMT. Emas, yang dihargakan dalam greenback, menjadi lebih mahal untuk pembeli ketika dollar naik.

Sementara itu, data perumahan yang "bullish" juga menempatkan emas di bawah tekanan. Departemen Perdagangan mengatakan pada Selasa bahwa penjualan rumah baru pun naik 2,2 persen pada Mei ke tingkat tahunan 546.000 unit. Ada juga revisi jumlah pada bulan April, yakni menjadi 534.000 unit, atau kenaikan bulanan 8,1 persen.

Sementara itu, perak untuk pengiriman pada bulan Juli turun 40,5 sen, atau 2,51 persen, menjadi ditutup pada 15,737 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman pada bulan Juli naik 6,9 dollar AS, atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 1.067,50 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com