Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perizinan Industri Migas di Indonesia Butuh 600.000 Lembar Dokumen!

Kompas.com - 26/06/2015, 07:54 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Industri hulu minyak dan gas Indonesia dibelit perizinan yang rumit, karena harus melewati 17 instansi penerbit izin.

Instansi itu meliputi 11 kementerian, TNI Angkatan Laut dan Polri, kantor wilayah BPN, pemerintah provinsi setempat, hingga pemerintah kabupaten-kota. Perizinan yang mesti melewati banyak pintu itu untuk mengurus sekitar 69 jenis perizinan atau melalui 284 proses izin yang terbagi di tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota.

Selain itu, perizinan memerlukan lebih dari 600.000 lembar dokumen persyaratan dan lebih dari 5.000 izin tahunan.

Hal itu terungkap dalam sarasehan minyak dan gas yang digagas Asosiasi Daerah Penghasil Minyak dan Gas (ADPM) Indonesia yang berlangsung di Balikpapan pada pekan ini.

Didik Sasono Setyadi dari Divisi Pertimbangan Hukum dan Formalitas SKK Migas menuturkan, untuk survey awal saja sudah wajib melewati 26 izin, 85 izin di tahap eksplorasi, 107 di pengembangan, 109 di produksi, dan 14 di paska-operasi.

“Izin bukan sekadar bicara besar (retribusi) dan lamanya. Izin memiliki harapan pada niat melindungi sesuatu lewat apa yang namanya perizinan,” katanya pekan ini.

Kenyataannya, izin yang beruntun dari pusat hingga ke daerah terasa tumpang tindih dan memberatkan kontraktor yang menjalankan kegiatan di hulu. Didik mengatakan, pemerintah di daerah semestinya bisa ikut mempermudah agar kelancaran pekerjaan hulu migas jadi lebih lancar.

Sekretaris ADPM, Adang Bachtiar menambahkan terdapat 101 izin di tingkat provinsi dan kabupaten/kota saat ini. Perizinan ketat malah kontra produktif nantinya pada produksi migas nantinya.

“Di tingkat hulu migas, kementrian saja sudah mengurangi dari seratuzan izin hingga 42 izin. Kami berharap ada bantuan (pengertian) dari daerah,” kata Adang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com