Jokowi dalam sambutannya mengatakan, pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia tidak pernah terfokus. Padahal, untuk panas bumi saja potensi yang bisa dikembangkan mencapai 28.000 megawatt (MW). Belum lagi potensi sumber energi lain seperti angin, air, matahari, dan biomassa.
"Geothermal ini sangat ramah lingkungan, tapi kita tidak pernah fokus ke geothermal ini, juga ke yang lain, seperti angin, ombak, matahari dan biomassa," kata Jokowi.
Atas dasar itu, Jokowi pun meminta kepada jajaran menteri yang berwenang di sektor energi untuk memberikan prioritas pengembangan energi baru terbarukan. Salah satu upayanya adalah dengan memberikan insentif, agar pengembangan energi baru terbarukan makin menarik di mata investor.
Menurut Jokowi, ini akan berdampak baik pula pada proyek kelistrikan 35.000 megawatt yang saat ini hampir 90 persennya mengandalkan batubara.
"Harga beli (dari pembangkit EBT) dilebihkan sedikit enggak apa-apa biar orang berbondong-bondong masuk ke investasi ini. Jangan disamakan dengan batubara," kata Jokowi.
Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tafip Azimudin ditemui di lokasi peresmian menuturkan, saat ini harga jual listrik dari Pembangkit Tenaga Listrik Panas Bumi (PLTP) sebesar 9,6 sen dollar AS per kilowatthour (KWh). Sementara itu, harga listrik dari pembangkit listrik batubara sebesar 8,2 sen dollar AS per KWh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.