Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Presiden "Reshuffle" Menteri Ekonomi Sekarang?

Kompas.com - 08/07/2015, 20:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tidak optimalnya kinerja ekonomi nasional membuat isu reshuffle menteri-menteri di bidang ekonomi kian kencang. Lantas, apakah perlu Presiden melakukan perombakan kabinet saat ini?

Menurut Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, reshuffle menteri di bidang ekonomi akan memberikan suasana baru dan optimisme baru.

"Jadi, reshuffle itu memberikan suasana baru ya. Kita punya manajemen baru. Akan ada ekspektasi dan semangat baru. Tapi, kalau (menteri baru) kemampuannya enggak keluar juga, ya sama saja. Kalau orang baru masih belajar juga, ya gimana, repot lagi," ujar Ari ditemui seusai acara pemaparan laporan perekonomian Indonesia oleh Bank Dunia di Jakarta, Rabu (8/7/2015).

Dia menjelaskan, sebenarnya saat ini yang lebih penting ialah adanya perubahan jajaran pejabat di bawah Direktur Jenderal, yaitu pejabat eselon II ke bawah, di kementerian. Pasalnya, para pejabat tersebut yang merupakan eksekutor dan banyak memberikan persetujuan suatu proyek.

"Pejabat Dirjen ke bawah ini yang tanda tangan (proyek). Jadi, yang penting ya ini," kata dia.

Menurut dia, percepatan pergantian jajaran pejabat di bawah tingkat Dirjen akan membuat realisasi proyek-proyek pembangunan infrastruktur akan berjalan lebih cepat.

Saat ini, kata dia, penyerapan anggaran oleh kementerian dan lembaga masih sangat minim. Hal itu menjadi salah satu penyebab melambatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com