Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Mencoba Bangkit

Kompas.com - 09/07/2015, 09:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (9/7/2015) mencoba bangkit, seiring melemahnya dollar AS. Pada perdagangan di pasar spot kemarin, rupiah terpuruk ke posisi 13.356. Sementara kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga turun 0,24 persen menjadi 13.346.

Data Bloomberg pagi ini menunjukkan, rupiah dibuka naik tipis ke level 13.350. Mata uang Garuda sempat melemah hingga menyentuh 13.360. Namun, hingga pukul 09.05 berhasil menguat ke posisi Rp 13.347 per dollar AS.

Hari ini, rupiah masih diprediksi tertekan, seiringd dengan buruknya katalis di pasar global ditambah suramnya rilis data ekonomi domestik.

Seperti dikutip dari Kontan, analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto mengatakan, pelemahan rupiah bisa berlanjut karena perekonomian global berbalut sentimen negatif. Ini menyusul semakin memburuknya keadaan Yunani serta ambruknya bursa Shanghai dan Shenzen di China.

"Keadaan Yunani dan China tidak akan membaik dalam waktu dekat. Ini menyeret rupiah," kata Rully.

Saat ini, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara dengan perekonomian yang stabil.

Serupa, sentimen domestik ikut menekan rupiah. Hal ini disampaikan oleh Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures. Katalis negatif domestik datang dari menurunnya cadangan devisa Indonesia Juni 2015 serta merosotnya pertumbuhan penjualan ritel Juni 2015.

Bank Indonesia merilis cadangan devisa Indonesia turun jadi 108,0 miliar dollar AS dari sebelumnya 110,8 miliar dollar AS. Sedangkan penjualan ritel Juni 2015 tergerus hanya tumbuh 19,8 persen dari sebelumnya 22,4 persen. Apalagi ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 turun menjadi 5 persen.

Christian menduga Kamis (9/7/2015), rupiah berada di kisaran 13.340–13.390. Rully memprediksi rupiah bergulir di 13.330–13.363.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com