Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setujui Dana Talangan, PM Yunani Hadapi Protes dari Internal

Kompas.com - 14/07/2015, 14:03 WIB

ATHENA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras harus berjuang memperoleh dukungan dari partai koalisi pemerintahan setelah dia menyetujui persyaratan dana talangan yang digariskan Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Sentral Eropa.

(Baca: Yunani Capai Kesepakatan Dana Talangan Baru)

Menteri Pertahanan Panos Kammenos, salah seorang rekan koalisi di dalam kabinet Tsipras, sudah mengatakan tidak akan mendukung langkah-langkah itu. Kammenos, yang juga tokoh Partai Independent Greeks, bahkan mengatakan situasi itu mirip “kudeta”.

Sebagaimana dikutip dari BBC, Selasa (14/7/2015), Tsipras diperkirakan bakal merombak kabinet dan membentuk pemerintahan baru yang mendukung persyaratan dana talangan pekan ini.

Padahal, Tsipras mendapatkan jabatannya setelah partai sayap kirinya, Syriza, memenangi pemilu pada Januari dengan janji menghentikan pengetatan.

Pada 30 Juni, Yunani telah melewati batas waktu pembayaran utang 5 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Untuk membayar utang, Yunani memerlukan dana talangan dari Komisi Eropa, IMF, dan Bank Sentral Eropa.

Namun, dana tersebut tidak akan cair hingga pemerintah Yunani sepakat memenuhi sejumlah persyaratan, seperti menaikkan pendapatan pajak dan liberalisasi pasar buruh.

Setelah melewati perundingan selama 17 jam,Tsipras menyepakati persyaratan yang diberikan.

Sikap Tsipras yang menyetujui persyaratan itu disambut demonstrasi anti-pengetatan. Sejumlah kelompok pegawai negeri juga menyerukan mogok kerja selama 24 jam pada Rabu.

Banyak warga Yunani yang merasa persyaratan dana talangan tersebut terlalu keras telah menuangkan amarah mereka di dunia maya dengan menggunakan tagar #ThisIsACoup.

Jeroen Dijsselbloem, kepala kelompok menteri keuangan zona mata uang eropa, mengatakan kesepakatan itu termasuk pendanaan 50 miliar euro. Dari jumlah itu, 25 miliar euro akan digunakan untuk memberikan modal kembali pada perbankan Yunani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber bbc.co.uk
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com