Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Royalti Batubara Dibatalkan

Kompas.com - 23/07/2015, 14:39 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah menaikkan royalti batubara akhirnya ditunda. Penundaan tersebut lantaran masih rendahnya harga batubara saat ini, yaitu sekitar 60 dollar AS per ton.

Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengungkapkan bahwa harga batubara tersebut sangat tak baik bagi industri batubara nasional. Bahkan, karena hal itu, banyak perusahaan batubara terkena imbas akibat rendahnya harga batubara tersebut.

"Oleh karena itu saya pikir apapun yang bisa dilakukan untuk membantu industri kita harus melakukannya supaya industri dan bisnis bisa mengurangi bebannya dalam kondisi yang sulit saat ini," kata Sofyan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Saat ditanya bagaimana upaya pemerintah menutupi pendapatan dari akibat dibatalkannya kebaikan royalti batubara tersebut, Sofyan menjawab santai. Menurutnya, banyak sumber pendapatan lain yang bisa dimanfaatkan oleh pemrintah untuk menutupi pendapatan dari royalti tersebut.

"Artiya kita lihat dari sumber yang lain, jadi misalnya dalam kondisi ekonomi yang tidak terlalu bagus biasanya insentif pajak menjadi salah satu intrumen pemerintah manapun dalam mengurangi beban tersebut," kata dia.

Rencana kenaikan royalti batubara itu muncul lantaran target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun ini naik. Tak ayal, hal itu juga berdampak kepada penerimaan negara disektor mineral batubara meningkat jadi Rp 52 triliun. Namun lantaran harga batubara turun, Kementerian ESDM akhirnya menetapkan Harga Batubara Acuan pada Juli 2015 sebesar 59,19 dollar AS per ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com