Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Harga Naik, Kondom Impor Tetap Diminati

Kompas.com - 25/07/2015, 01:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Sejumlah barang impor harganya makin mahal setelah pemerintah menaikkan tarif bea masuk (BM) terhadap sejumlah barang impor, melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.132/PMK.010/2015.

Kenaikan tarif BM bervariasi dari 10 persen sampai 150 persen, yang jika dirata-rata kenaikannya sebesar 5 persen. Salah satu barang konsumsi yang BM-nya naik adalah kondom, yang dengan peraturan baru tersebut tarif BM-nya menjadi 10 persen.

Pemerintah berargumen, penaikan bea masuk barang-barang impor tersebut bertujuan untuk melindungi serta mendorong tumbuhnya industri dalam negeri. Dalam contoh produk kondom ini, bagaimana sebenarnya konsumen memandang peraturan pemerintah dan kualitas produk dari kondom impor maupun buatan lokal?

II (27 tahun) adalah seorang karyawan sebuah perusahaan yang berlokasi di Jakarta Selatan. Berdasarkan pengalamannya kualitas kondom impor jauh lebih bagus dibandingkan dengan kondom lokal.

“Karet kondom impor lebih elastis,” kata II kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (24/7/2015). II bilang, selisih harga kondom impor dengan kondom lokal antara Rp 5.000 sampai Rp 10.000 per pak (isi tiga bungkus).

Harga satu pak kondom lokal isi tiga bungkus antara Rp 15.000 sampai Rp 17.000. Sedangkan harga kondom impor isi sama bisa mencapai Rp 25.000 per bungkus. Soal naiknya BM kondom impor yang berarti membuat harganya lebih mahal, II mengaku tidak keberatan.

Dengan asumsi harga satu pak kondom impor Rp 25.000, maka dengan kenaikan BM ini harganya bisa terkerek menjadi Rp 27.500.

Senada, konsumen lain, IA (30 tahun) mengatakan kenaikan harga kondom impor tidak terlalu merisaukan, sebab kenaikan harganya tidak terlalu tinggi, dan penggunaan kondom juga kan tidak terlalu pokok, alias hanya saat diperlukan saja.

“Saya enggak keberatan kalau cuma naik Rp 2.500, karena enggak terlalu sering pakai kondom,” ucap bapak satu anak ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com