Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbawa Bursa Regional, IHSG DItutup Turun 1,75 Persen

Kompas.com - 27/07/2015, 16:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sore ini, Senin (27/7/2015) mengikuti pergerakan dari bursa di kawasan regional.

Kekhawatiran terhadap ekonomi China ikut berdampak terhadap pelemahan indeks. Sejak pasar dibuka, IHSG tak juga bergerak dari zona merah. Pukul 16.00, IHSG ditutup melemah sebesar 85,31 poin atau 1,75 persen di posisi 4.771,28.

Hanya 85 saham yang diperdagangkan menguat, 214 saham melemah dan 71 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 4,42 miliar lot saham senilai Rp 4,52 triliun.

Saham-saham yang menyumbang pelemahan terhadap indeks adalah BMRI (Rp 9.550), BBRI (Rp 9.775), BBNI (Rp 4.850), TLKM (Rp 2.825), BBCA (Rp 13.450) dan ASII (Rp 6.425).

Seluruh indeks sektoral saham juga melemah pada sore ini, agribisnis (-2,95 persen), pertambangan (-1,32 persen), industri dasar (-3,85 persen), aneka industri (-2,64 persen), konsumer (-1,07 persen), infrastruktur (-1,7 persen).

Selain itu indeks lain yang juga meemah adalah infrastruktur (-1,81 persen), keuangan (-2,14 persen), perdagangan (-0,23 persen) dan manufaktur (-2,07 persen).

Dari regional, seluruh bursa di kawasan Asia Pasifik kompak melemah. Bahkan bursa Shanghai pada sore ini anjlok hingga 8,48 persen menjadi 3.725,56. Sementara itu bursa Tokyo ditutup turun tipis sebesar 0,95 persen di posisi 20.350,1. Sementara, bursa Hong Kong ditutup melemah 3,09 persen di posisi 24.351,96.

Nilai tukar rupiah sore ini diperdagangkan melemah tipis dari akhir pekan lalu yaitu 5 poin menjadi Rp 13.453 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com