Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Sesalkan Masih Ada Pelemparan terhadap Kereta Api

Kompas.com - 27/07/2015, 17:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero mengakui masih ada berbagai gangguan pada angkutan Lebaran 2015. Salah satu yang disesalkan KAI yaitu masih terjadinya pelemparan terhadap kereta api. Bahkan kata KAI, pelaku pelemparan itu ternyata anak-anak. "Terakhir apakah masih ada gangguan? Masih. Ini masih ada pelemparan. KA dilempar," ujar Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat menggelar konferensi pers di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (27/7/2017).

Lebih lanjut dia menuturkan bahwa KAI sudah mengambil keputusan untuk menelusuri para pelempar tersebut setelah mendapatkan laporan dari para masinis. Setelah ditelusuri, akhirnya KAI menangkap pelaku pelemparan itu. KAI baru mengetahui bahwa para pelempar ternyata anak-anak kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar (SD). "Masih ada pelemparan di beberapa Daop (Daerah Operasional) sudah ditangkap anak kecil kelas 5, kelas 4 (SD)," kata Edi.

Namun, penangkapan itu tak berujung pada proses hukum. KAI mengambil langkah untuk memanggil orang tua anak-anak tersebut. Para orangtua diminta KAI membuat perjanjian agar anak-anak mereka tak lagi melakukan pelemparan kereta api.

Dia menilai, pelemparan terhadap kereta api di Indonesia sudah menjadi "budaya". Pelemparan itu kata Edi bukan hanya terjadi saat mudik Lebaran saja tetapi juga terjadi saat hari-hari biasa. Oleh karena itu, Edi meminta kepada masyarakat agar "budaya" melempar kepada kereta api tersebut dihentikan sehingga tak ada lagi gangguan saat operasional kereta api.

Selain memutuskan untuk menangkap pelempar batu ke arah kereta, KAI juga masih menangkap oknum yang memalsukan identitas sehingga tak sesuai dengan data identitas pada tiket. "Kami masih indikasikan dan menangkap orang yang memalsukan identitas. Tetapi atas instruksi saya, bahwa identitas harus ada gambar foto dan asli. Kalau tidak jangan diizinkan (masuk ke kereta)," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com