Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebut Pembangunan Transmisi Listrik 46.000 Km, Pemerintah Libatkan Industri Daerah

Kompas.com - 30/07/2015, 17:42 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melibatkan pelaku industri dalam negeri dan pengusaha menengah di daerah dalam membangun 46.000 kilometer transmisi listrik. Pembangunan transmisi ini ditargetkan selesai sebelum proyek pembangkit listrik 35.000 mega watt rampung.

"Hari ini kita mendapatkan satu solusi yang sangat baik. Di mana transmisi itu harus dibangun secara massal, melibatkan berbagai pihak termasuk industri baja, industri dalam negeri, dan juga pengusaha-pengusaha menengah di daerah karena memang massive approach dalam pembangunan transmisi," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Hari ini, Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kelistrikan. Selain Sudirman, rapat ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Hadir pula Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir dalam rapat siang ini.

Sofyan menyampaikan bahwa PLN terbuka untuk menggunakan hasil industri dalam negeri dan para pengusaha daerah. Dalam membangun transmisi, PLN nantinya mengambil bahan-bahan yang dihasilkan para produsen dalam negeri.

"Kontraktor itu istilahnya hanya sebagai tukang jahitnya saja. Jadi bahannya, apanya, telah disiapkan oleh produsen itu seperti Krakatau Steel dan industri-industri baja lainnya sehingga segala sesuatu itu jauh lebih mudah. Sehingga mereka akan taruh barang itu di pelabuhan Makassar, pelabuhan Medan, pelabuhan Padang, sehingga untuk para perakit ini akan mengambil barang dan memasang di lokasi-lokasi yg telah ditentukan PLN," tutur dia.

Sofyan pun berharap pembangunan 46.000 Km transmisi listrik ini bisa selesai dalam tiga hingga empat tahun. Sudirman menambahkan, PLN sebagai leading sector dalam proyek ini nantinya akan mengikat kontrak dengan tiga pihak, yakni dengan penghasil bahan baku, perakit bahan baku transmisi, serta pihak konstruksi.

"Nanti konstruksinya akan melibatkan kontraktor daerah sebanyak mungkin. Semua tingkat industri akan hidup," ucap Sudirman.

Menteri Perindustrian Saleh Husin berharap kebijakan ini nantinya bisa mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Ia pun menyatakan bahwa pelaku industri dalam negeri sudah siap untuk menyediakan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam membangun transmisi.

"Untuk itu kami akan koordinasi baik dengan ESDM, dengan PLN untuk bagaimana memformat agar industri-industri dalam negeri ini termasuk mulai yang besar hingga yang kecil betul-betul dapat berpartisipasi di dalam pembangunan 35.000 megawatt. Nanti polanya seperti apa, ini yang sementara disusun," ucap Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com