Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Beras Sementara Masih Aman

Kompas.com - 31/07/2015, 16:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago mengatakan, produksi pangan yang pasti terdampak El Nino adalah beras. Namun dia memastikan, pemerintah belum berpikir untuk mengambil opsi terakhir yakni impor apabila ketersediaan beras menipis akibat El Nino. “Kita lihat dulu kemampuan produksi kita, masih cukup atau tidak. Tapi dari perhitungan sementara, cukup,” kata Andrinof ditemui usai rapat di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Lebih lanjut Andrinof bilang, yang paling utama diantisipasi adalah soal distribusi dan logistik.

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), Adi Lumaksono mengatakan, dampak El Nino mulai terasa. Catatan BPS, seluas 236.000 hektar sawah mengalami kekeringan. Seluas 38.900 hektar di antaranya mengalami gagal panen. “Sisanya panen, cuma mungkin produktivitasnya yang berkurang,” ucap Adi.

Pemerintah memiliki skenario akan terjadi penurunan produksi beras sebesar 500.000 ton gabah kering giling (GKG) pada tahun ini akibat El Nino. Jika skenario ini benar, artinya produksi beras tahun ini sebesar 75 juta ton, lebih rendah dibandingkan Angka Ramalan (ARAM) I yang mencapai 75,55 juta ton.

Kalaupun meleset dari ARAM I, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Hari Priyono mengatakan penurunannya tidak akan melebihi dampak El Nino pada 1997 silam. Ditambah lagi, Kementan sudah mengalokasikan sekitar Rp 2,8 triliun untuk pembuatan embung dan pompanisasi.

Hari mengatakan, pompa yang telah terdistribusi untuk membantu petani mengatasi kekeringan ada sebanyak 18.000 unit dari rencana 21.000 unit. “Maka perkiraan kita, produksi kita masih perkirakan sekitar 75 juta ton. Berubah ekornya saja, perkiraan jadi 75,2 juta ton,” ucap Hari optimistis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com