Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2015, 10:10 WIB

BOJONEGORO, KOMPAS.com - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menyatakan, produksi lapangan Blok Cepu di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, sudah normal, setelah sempat dihentikan akibat amuk massa tenaga kerja Blok Cepu.

"Produksi minyak Blok Cepu sekarang ini sudah normal kembali sekitar 80.000 barrel per hari," kata Vice President Public and Government EMCL Erwin Maryoto, di Bojonegoro, Senin (3/8/2015).

Namun, menurut dia, pekerjaan proyek engineering procurement construction (EPC) I, di Kecamatan Gayam, masih belum normal.

"Tapi sebagian karyawan EMCL dan PT Tripatra sudah bekerja kembali," jelasnya.

Sebelum itu, ia melakukan pertemuan tertutup dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, dengan jajarannya, yang juga dihadiri Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Mulyawan, dan Dirjen Migas Kementerian ESDM Hariyanto.

Ikut dalam pertemuan Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser, Kepala Kejaksaan Negeri Heru Chaerudin, dan perwakilan PT Tripatra-Samsung, Jakarta dan Forum Pimpinan Masyarakat Gayam dan jajaran DPRD.

Usai pertemuan tertutup, Bupati Bojonegoro Suyoto, menjelaskan tidak ada sarana produksi vital di proyek minyak Blok Cepu yang rusak, akibat amuk massa tenaga kerja minyak Blok Cepu, Sabtu (1/8/2015).

"Situasi bisa terkendali kurang dari 24 jam," ucapnya.

Oleh karena itu, menurut dia, disepakati dalam pertemuan bahwa pekerjaan proyek minyak Blok Cepu, yang terganggu karena ribuan tenaga kerja diliburkan, bisa berjalan kembali dalam dua pekan.

Selain itu, ia juga mendesak PT Tripatra-Samsung, melakukan berbagai pembenahan, terutama menyangkut keluhan gaji tenaga kerja, pemutusan hubungan kerja (PHK), selain juga pencairan anggaran pekerjaan proyek sub kontraktornya yang ditunda.

"Banyak informasi yang saya terima banyak tenaga kerja lokal yang di PHK, tapi masuk tenaga kerja dari luar," ujarnya.

Amuk massa ribuan tenaga kerja proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, mengakibatkan gedung perkantoran PT Tripatra-Samsung, rusak. Selain itu, massa juga merusak sejumlah mobil, dan peralatan kantor.

EMCL menghentikan produksi dua lapangan minyak Blok Cepu, yang kapasitasnya sekitar 50.000 barrel per hari, karena berdekatan dengan lokasi amuk massa. Sedangkan satu lapangan minyak masih berproduksi 30.000 barrel per hari, karena lokasinya berjauhan dengan amuk massa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengapa Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Berjualan?

Mengapa Pemerintah Larang TikTok Shop untuk Berjualan?

Whats New
Intip Deretan Fasilitas Mewah Kereta Suite Class Compartement yang akan Dirilis KAI

Intip Deretan Fasilitas Mewah Kereta Suite Class Compartement yang akan Dirilis KAI

Whats New
Pembiayaan Moneter Melemahkan Reformasi Kebijakan Fiskal

Pembiayaan Moneter Melemahkan Reformasi Kebijakan Fiskal

Whats New
Lowongan Kerja BUMN SMF untuk S1 dan S2 'Fresh Graduate', Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN SMF untuk S1 dan S2 "Fresh Graduate", Simak Persyaratannya

Work Smart
Layanan Pengaduan OJK Alami Gangguan, Pakar: Karena Serangan Siber

Layanan Pengaduan OJK Alami Gangguan, Pakar: Karena Serangan Siber

Whats New
Bea Cukai Lelang Ribuan Pakaian Impor Ilegal, Kemenperin: Kami Usulkan untuk Dimusnahkan

Bea Cukai Lelang Ribuan Pakaian Impor Ilegal, Kemenperin: Kami Usulkan untuk Dimusnahkan

Whats New
4 Tips Menang 'War' Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

4 Tips Menang "War" Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Whats New
Cara Bayar Shopee PayLater via HP, ATM, Indomaret, dan Alfamart

Cara Bayar Shopee PayLater via HP, ATM, Indomaret, dan Alfamart

Spend Smart
Panduan Cara Bayar Virtual Account Mandiri via ATM dan Livin

Panduan Cara Bayar Virtual Account Mandiri via ATM dan Livin

Spend Smart
Studi AWS: Manfaatkan Teknologi Cloud, UMKM Indonesia Bisa Hasilkan Rp 79,6 Triliun pada 2030

Studi AWS: Manfaatkan Teknologi Cloud, UMKM Indonesia Bisa Hasilkan Rp 79,6 Triliun pada 2030

BrandzView
BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS

BI Beberkan Penyebab Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 15.600 Per Dollar AS

Whats New
Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Imbal Hasil Lelang Sukuk Negara Pekan Depan

Earn Smart
TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

TikTok Shop Diminta Segera Bereskan Kewajiban ke Seller, Affiliator, dan Konsumen

Whats New
Kedaulatan Pangan Melalui Pendekatan Pertanian Presisi

Kedaulatan Pangan Melalui Pendekatan Pertanian Presisi

Whats New
Atasi Kekeringan akibat El Nino, Ditjen PSP Bantu Pembangunan Embung Geomembran di Tegal

Atasi Kekeringan akibat El Nino, Ditjen PSP Bantu Pembangunan Embung Geomembran di Tegal

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com