Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2015, 08:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Persis yang dikhawatirkan banyak kalangan, belanja pemerintah sulit menjadi stimulus ekonomi. Pasalnya, realisasi belanja modal pemerintah masih minim. Kementerian Keuangan mencatat: realisasi belanja modal hingga semester I-2015 hanya Rp 30,2 triliun atau baru 11,0 persen dari pagu Rp 275,8 triliun. Angka ini jauh di bawah realisasi belanja modal periode sama tahun lalu.

Enam bulan pertama 2014, realisasi belanja modal pemerintah mencapai 15,4 persen dari pagu anggaran senilai Rp 184,2 triliun. Secara keseluruhan, realisasi belanja negara Rp 773,9 triliun atau 39 persen dari pagu Rp 1.984,1 triliun. Posisi belanja ini, di bawah tahun lalu yang mencapai 41,2 persen di akhir Juni.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berdalih, belanja negara, khususnya belanja modal selalu rendah di paruh pertama setiap tahun dan akan membesar di semester II. Pola ini berulang tiap tahun.

Makanya, "Kami masih punya keyakinan realisasi belanja modal hingga akhir tahun bisa sebesar 80 persen-85 persen," katanya, Selasa (4/8/2015).

Salah satu pendorong adalah belanja di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera). Hingga akhir tahun, kementerian ini diprediksi bisa menyerap hingga 93 persen. Target ini akan mendorong belanja modal. Dari kalkulasi itu pula, Bambang yakin, pertumbuhan ekonomi hingga akhir 2015 masih bisa mencapai 5,2 persen.

Bambang menyatakan, saat ini prioritas pemerintah adalah menjaga stabilitas ekonomi nasional, bukan lagi mengejar target pertumbuhan. "Kami tentu berusaha mencari upaya untuk mendorong pertumbuhan," ujarnya. Menurutnya, stabilitas ekonomi penting karena ketika 1997, Indonesia mengalami pertumbuhan yang luar biasa namun stabilitas tidak terjaga. Alhasil ekonomi Indonesia langsung kolaps.

Saat ini, kondisi global bisa mengancam kestabilan ekonomi. Sebab itu fundamental perekonomian RI akan dikawal agar stabil.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai pola penyerapan anggaran yang terus berulang dengan semester I yang lambat dan semester II yang kencang kurang efektif mendorong pertumbuhan. Dengan realisasi belanja semester I-2015 yang masih mini, David memperkirakan ekonomi Indonesia triwulan II-2015 tumbuh di bawah atau kurang dari 5 persen.

Menurutnya, selain belanja modal, pos belanja lain yang perlu didorong adalah belanja sosial, transfer daerah dan dana desa untuk menopang daya beli masyarakat. Dia menilai, upaya pemerintah yang akan merilis berbagai aturan pendorong penyerapan anggaran cukup positif. Misalnya, beleid pelindung pejabat pengguna anggaran dari gugatan hukum selama proyek infrastruktur belum selesai.

Jika aturan ini bisa berjalan, paruh II-2015 belanja pemerintah bisa naik minimal 7 persen dan mendorong ekonomi ke arah 5 persen. Kita tunggu realisasinya karena ekonomi nasional benar-benar membutuhkan stimulus pemerintah. (Margareta Engge Kharismawati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Spend Smart
Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Whats New
10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

Spend Smart
Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Spend Smart
Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Kementerian ESDM Apresiasi GKP untuk Upaya Pemberdayaan Ekonomi Ibu-ibu di Konawe

Whats New
Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Faktor Apa yang Menyebabkan Pendapatan Per Kapita Penduduk Brunai Tinggi?

Whats New
Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Kemenparekraf Soroti Ancaman PHK Industri Kreatif Jika Pasal Tembakau di RPP Kesehatan Disahkan

Whats New
Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Awal Desember, Aliran Modal Asing Terus Mengalir ke Pasar Keuangan RI

Whats New
RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

RS MH Thamrin Cileungsi dan PT Universal Agri Bisnisindo Gelar Simulasi Penanganan Kecelakaan Kerja

Rilis
Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Guna Reka Cemerlang Berkolaborasi dengan Stratus dan Awanio, Dukung Percepatan Bisnis di Era Transformasi Digital

Whats New
KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

KPK Lelang Barang Hasil Gratifikasi, Ada Album BTS, Sepeda Listrik, hingga PS5

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com